Kembali dibukanya pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11 menjadi berita terpopuler hari ini. Selain itu, kabar Arab Saudi kembali membuka umrah untuk jemaah Indonesia setelah 9 bulan ditutup karena pandemi juga hangat diperbincangkan.
Rangkuman berita-berita hangat itu ditampilkan dalam tayangan video, berjudul 'PENDAFTARAN GELOMBANG 11 KARTU PRAKERJA DIBUKA! SIDAK!: 2/11/2020 yang diunggah akun YouTube CXO Media. Rangkuman berita setiap harinya dikemas secara ringan dan ditayangkan setiap pukul 21.00 WIB.
Berikut rangkuman 3 berita teraktual hari ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendaftaran Peserta Kartu Prakerja Gelombang 11 Resmi Dibuka
Manajemen Pelaksana (Project Management Office/PMO) Program Kartu Prakerja akhirnya membuka pendaftaran gelombang 11. Hal itu dikarenakan adanya antusiasme masyarakat yang tinggi.
"Melihat tingginya animo masyarakat, Komite Cipta Kerja (KCK) memutuskan untuk memulihkan kepesertaan Kartu Prakerja sebagai gelombang 11," kata Head of Communication Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu kepada detikcom, Senin (2/11/2020).
Louisa mengatakan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11 dibuka per hari ini pukul 12.00 WIB dengan kuota hampir 400.000.
"Pendaftaran gelombang 11 yang merupakan gelombang tambahan dibuka pada hari Senin 2 November 2020 pukul 12.00 WIB dengan kuota hampir 400.000. Mereka yang sudah pernah mendaftar di situs Kartu Prakerja dapat langsung bergabung dalam proses seleksi gelombang 11," tuturnya.
Kuota peserta gelombang 11 ini berasal dari pencabutan kepesertaan gelombang sebelumnya yang tidak mengikuti pelatihan setelah 30 hari. Louisa berharap masyarakat yang nantinya lolos menjadi peserta dapat memanfaatkan pelatihan sebaik-baiknya.
"Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini, dan bagi mereka yang nanti lolos menjadi peserta jangan lalai untuk langsung melakukan pembelian pelatihan sebelum 30 hari agar kepesertaannya tidak tercabut," tandasnya.
Setelah Hadang Truk, Kini Viral Video Komodo Nyasar ke PLTD PLN
Setelah potret viral komodo yang menghadang truk di Pulau Rinca, kini beredar kabar terkait komodo lainnya. Seekor komodo disebut nyasar ke PLTD di Pulau Komodo.
Kabar itu pertama kali mencuat lewat sebuah unggahan dari laman Twitter @KawanBaikKomodo yang diunggah Sabtu kemarin (31/10). Dilihat detikTravel, Minggu (1/11/2020), video itu disebut diambil di instalasi PLN Pulau Komodo.
Baca juga: Ada Komodo Nyasar ke PLTD, Apa Kata PLN? |
Dalam video singkat berdurasi 30 detik itu, tampak seekor komodo yang berjalan di luar pagar bangunan yang diketahui merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.
"Tragis! PLTD di habitat komodo. Memang sudah lama warga komodo mendambakan listrik dan mau bayar, tapi mengapa PLN dan KLHK tidak bangun energi terbarukan?" bunyi caption di video tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, PLTD itu dibangun di lokasi antara Desa Komodo dan Loh Liang, fasilitas wisata milik KLHK/BTNK. Posisinya persis di dekat konsesi PT KWE 151,9 hektar.
Dalam unggahannya, admin @KawanBaikKomodo mengkritisi kehadiran PLTD yang berlokasi di dekat konsesi PT KWE yang memiliki luas 151,9 hektar.
"Yang kita kritisi di sini adalah pemakaian energi diesel, salah satu penyumbang 'pemanasan global'. Ingat ini ekosistem konservasi yang menghasilkan devisa milyaran rupiah bagi negara," kritik mereka.
Dari sisi KLHK, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, menyebut kalau pembangunan di TN Komodo sudah sesuai kaidah.
Hal itu dapat dilihat dari jumlah populasi biawak komodo di Lembah Loh Buaya yang disebut Wiratno relatif stabil, bahkan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Populasi biawak komodo di Lembah Loh Buaya adalah 5% dari populasi di Pulau Rinca atau sekitar 66 ekor. Bahkan populasi biawak komodo di Lembah Loh Buaya selama 17 tahun terakhir relatif stabil dengan kecenderungan sedikit meningkat di 5 tahun terakhir," ujar Wiratno dalam siaran persnya.
224 Jemaah Indonesia Tiba di Arab Saudi Untuk Umrah
Konsul Haji KJRI di Jeddah, Endang Jumali, menyebut Arab Saudi sudah menerima jemaah umrah asal Indonesia saat pandemi virus Corona. Kloter pertama diisi 224 orang.
Jemaah umrah asal Indonesia dari kloter pertama itu mendarat di Arab Saudi pada Minggu (1/10) sore. Rombongan itu pun menjadi jemaah umrah pertama asal Indonesia yang beribadah di tanah suci di tengah pandemi COVID-19 sejak ditutup pada bulan Februari.
Dalam periode penutupan perbatasan itu, Kemenag mencatat total 59.757 jemaah umrah Indonesia tertunda berangkat ke Saudi. Arab Saudi memang telah membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah bagi jemaah dari luar negeri mulai 1 November 2020, termasuk dari Indonesia.
"Sore kemarin waktu Saudi tanggal 1 November jemaah umrah Indonesia sudah mendarat sebanyak 224 orang," kata Endang seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (2/11/2020).
Sementara itu, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Arfi Hatim, mengatakan umat Islam Indonesia bisa kembali umrah seiring dengan dibukanya sistem aplikasi untuk memproses visa umrah oleh otoritas Saudi. Penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi juga mulai kembali beroperasi.
Endang bilang umrah bisa dilaksanakan lagi dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (COVID-19) dengan ketat, baik oleh pemerintah Indonesia ataupun mengikuti standar protokol kesehatan pemerintah Arab Saudi.
Ya, pemerintah Arab Saudi juga telah mengeluarkan pedoman untuk menerima jemaah yang berasal dari luar negeri. Di antaranya, jemaah wajib berusia 18 hingga 50 tahun.
Jemaah umrah pun harus bebas dari virus Corona dengan menunjukkan sertifikat uji tes usap (swab) PCR risiko infeksi virus Corona (COVID-19). Sertifikat harus diterbitkan laboratorium terpercaya di negara asal jemaah tidak lebih dari 72 jam sebelum pemberangkatan. Lalu, terdapat masa karantina minimal selama tiga hari setibanya di Saudi.