"Selain peningkatan aktivitas gunung Merapi, rangkaian gempa bumi dan banjir yang melanda beberapa wilayah akhir-akhir ini menjadi faktor pengingat bahwa kita semua sedang berada dalam periode dengan potensi gangguan alam yang ekstrim. Semua Pemda bersama BPBD-nya diminta siaga dan antisipatif," kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (2/11/2020).
Bamsoet mengamati dan mencatat bencana gempa bumi yang terjadi akhir-akhir ini. Seperti gempa berkekuatan 4 magnitudo yang mengguncang Kota Bandung, Minggu (1/11) malam. Kemudian gempa 6,3 magnitudo di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Minggu siang.
Selain itu, beberapa hari sebelumnya juga terjadi bencana serupa, seperti gempa 5,9 magnitudo yang getarannya juga dirasakan oleh warga Jawa Barat dan Jawa Tengah di 17 wilayah.
Pemda DIY Yogyakarta dan Jawa Tengah juga perlu meningkatkan kewaspadaan untuk merespons tingginya aktivitas Gunung Merapi akhir-akhir ini. Bamsoet mengapresiasi langkah antisipasi Pemkab Boyolali terkait kemungkinan meletusnya Gunung Merapi.
Ia juga mengingatkan potensi ancaman fenomena La Nina pada sejumlah wilayah yang akan berlangsung hingga Februari 2021. Cuaca ekstrem imbas La Nina akan meningkatkan curah hujan yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana hidrologis seperti banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung.
"Potensi gangguan alam ekstrim di setiap daerah pastinya tidak sama. Maka, selain waspada, latihan penanggulangan dan mitigasi perlu diintensifkan. Tingkatkan juga kapasitas dengan memeriksa sarana dan prasarana keselamatan, jalur evakuasi dan titik kumpul, termasuk manajemen keselamatan bangunan bertingkat," imbuhnya.
Ketua DPR RI ke-20 ini juga mendorong semua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk selalu aktif menyimak perkiraan cuaca yang setiap harinya dipublikasikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Sekarang sudah musim hujan. Curah hujan yang tinggi sering menimbulkan masalah serius," tandasnya. (ega/ega)