Dua personel Polres Kota Bima terkena lemparan batu saat menjaga keluarga di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengamuk. Saat ini kondisi korban membaik.
Personel Polsek Rasanae Barat Aipda Sri Yenny Rahmah dan personel Unit Patmor Sat Sabhara Polres Bima Kota Bripda Muh Hery kini telah dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Untuk polwannya tidak dijahit. yang dijahit kepalanya hanya polisi laki-lakinya saja dan dijahit sebanyak enam kali jahitan," kata Paur Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun, saat dihubungi detikcom, Senin (2/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat kejadian, polisi tidak bisa mendeteksi pihak yang melakukan pelemparan. Sebab, saat itu, jumlah keluarga korban dan warga sangat banyak.
"Pelaku pelemparan tidak teridentifikasi dikarenakan para pelaku melakukan pelemparan di belakang rumah warga. Para warga sudah mengetahui bahwa rumah pelaku tersebut dari malam kejadian dijaga oleh pihak kepolisian," ujarnya.
Pelaku Sengaja Ajak Korban Mabuk
Fandi Ardiansyah (23) tewas ditikam teman sendiri, IM (21), lantaran pelaku sakit hati. Kedua pernah terlibat adu fisik.
Aiptu Nasrun mengatakan antara korban dan pelaku sempat terlibat perkelahian yang mengakibatkan pelaku IM kalah. Sejak saat itu pelaku sakit hati kepada korban dan ingin membalas dendam.
"Motifnya dendam lama karena pernah kalah fight adu fisik sebulan yang lalu. Keduanya sudah didamaikan oleh RT/RW setempat," ungkap Nasrun.
Dalam kejadian ini, polisi telah memeriksa satu orang saksi kunci yang berada di lokasi kejadian. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku sengaja mengajak korban untuk pesta miras bersama.
"Sebelum menikam korban, pelaku mengambil pisau belati yang sebelumnya telah disimpan di jok motor milik pelaku," jelasnya.
Pada pesta miras yang diduga sengaja diadakan tersebut, Nasrun mengatakan terdapat lima orang yang di antaranya adalah pelaku dan korban. Namun, polisi baru satu orang diperiksa sebagai saksi kunci.
"Sekarang baru diamankan hanya pelaku utama. Satu orang saksi diperiksa," ungkapnya.