Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial RI menjajaki kerja sama dengan Lembaga Sosial Enklude untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar mudah memasuki dunia kerja melalui berbagai pelatihan keterampilan.
Program tersebut diwujudkan dalam bentuk Program Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan fungsi sosial secara wajar.
"Kemensos sangat mendukung program Enklude dalam hal pemberdayaan PD (penyangan disabilitas) dengan peningkatan keterampilan kerja, mendapatkan kerja sehingga mereka dapat mandiri dengan penghasilan sendiri," ujar Kasubdit Rehsos Penyandang Disabilitas Intelektual Sumiatun dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sumiatun permasalahan disabilitas merupakan cross cutting issue yang perlu mendapatkan penanganan secara komprehensif dan multisektoral dari berbagai unsur termasuk dunia usaha, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian lebih.
Sementara itu, Havishyan Thakral dari Enklude menuturkan saat ini ada 1 juta orang penyandang disabilitas di dunia yang menderita karena stigma dan diskriminasi yang dilakukan masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan mereka sedikit memiliki kesempatan kerja, training dan pendidikan.
"Enklude berharap dengan adanya program kami, penyandang disabilitas memiliki keterampilan kerja, mendapat kerja sehingga bisa mandiri dengan penghasilan sendiri. Selanjutnya, mereka bisa menjadi role model atau teladan bahkan pemimpin diantara penyandang disabilitas," terangnya.
Diketahui, Enklude telah melaksanakan seleksi terhadap perusahaan yang akan menampung tenaga kerja penyandang disabilitas dengan syarat bisa dipercaya dan membuat nyaman bagi tenaga kerja penyandang disabilitas.
"Bentuk kerja sama Kemensos dengan Enklude bisa berupa peningkatan kesadaran bahwa penyandang disabilitas perlu diberi kesempatan kerja, mempromosikan hak-hak penyandang disabilitas dan dukungan kepada penyandang disabilitas. Bahkan, kami akan mempromosikan kepada dunia bahwa Indonesia inklusif dalam layanan penyandang disabilitas," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Kemensos sudah memilki 19 balai penyandang disabilitas tersebar di berbagai wilayah yg memberikan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) PD dan sentra layanan sosial sebagai wujud negara hadir.
ATENSI PD sebagai cara merespon permasalahan penyandang disabilitas mulai dari anak hingga lansia yang dikatakan sebagai penanganan berbasis siklus kehidupan. Pelaksanaan ATENSI dilakukan dengan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan residential.
(prf/ega)