Anggota DPD RI Arya Wedakarna akan melapor ke polisi terkait tuduhan menganjurkan seks bebas asal pakai kondom. Arya mengaku telah berkomunikasi dengan pihak kepolisian.
"Oh iya (akan lapor polisi), kemarin kita sudah komunikasi dan ini kan kejadian yang berulang-ulang," kata Arya saat dimintai klarifikasi, Minggu (1/11/2020).
Arya sebelumnya menjelaskan bahwa pernyataannya mengenai seks bebas asal pakai kondom berada dalam sebuah video yang beredar. Dia menyebut videonya itu dipotong oleh pihak yang bertanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kejadian serupa pernah terjadi beberapa kali. Arya menekankan tidak akan membiarkan kejadian tersebut terulang.
"Dan yang memotong video-video saya ini kan adalah kelompok dari caleg gagal yang merupakan kompetitor saya di 2019. Jadi video yang dipotong berulang-ulang ini sudah cukup sering, cukup membuat kegaduhan, dan selama ini saya sebagai satu-satunya DPD di periode kedua ini saya harus bersikap, nggak bisa dibiarkan," papar Arya.
"Dan apalagi kemarin sudah ada bukti jelas bahwa sepertinya dari kelompok-kelompok yang memang kalah kompetisi dengan saya. Jadi murni tentang politik," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPD Arya Wedakarna membantah telah menganjurkan masyarakat melakukan seks bebas asal menggunakan kondom. Arya menyebut ada pihak yang sengaja memotong pernyataannya.
Tuduhan Arya menganjurkan seks bebas asal pakai kondom berawal dari sebuah video yang beredar. Senator asal Bali itu menjelaskan tentang video yang beredar tersebut.
"Jadi pertama, itu video lama, tahun 2017. Jadi itu video itu, waktu itu kalau tidak salah saya menyampaikan di depan siswa, karena waktu itu kan yang dibahas tentang PP Nomor 87 Tahun 2014 tentang pencegahan penyakit HIV/ AIDS. Jadi konteksnya adalah kepada siswa pada saat itu," kata Arya saat dimintai klarifikasi, Minggu (1/11/2020).
"Kita tahu bahwa, dan saya rasa semua orang tahu bahwa tingkat penyebaran HIV AIDS di Bali kan tinggi sekali, karena sebagai daerah pariwisata yang di mana Bali ini menerima kurang-lebih 8 juta turis per tahun. Jelas ada dampak-dampaknya, seperti narkoba, seks bebas, dan lain-lain," sambung dia.
Tonton juga 'Ribut-ribut Wakil Rakyat di DPD RI':
Arya juga pernah didemo oleh masyarakat yang tergabung dalam Perguruan Sandhi Murti beberapa hari lalu. Warga mendemo karena Arya dianggap melecehkan simbol agama yang disucikan masyarakat Bali.
Aksi demo tersebut digelar di kantor DPD Bali, Jalan Cok Agung Tresna Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/10). Unjuk rasa tersebut sempat ricuh saat Arya Wedakarna menemui pendemo.