Geger Pecatan Polisi Tusuk Ustaz saat Ceramah Maulid Nabi

Round-Up

Geger Pecatan Polisi Tusuk Ustaz saat Ceramah Maulid Nabi

Agus Setyadi - detikNews
Jumat, 30 Okt 2020 21:26 WIB
Penampakan MA, penusuk Ustaz Zaid Maulana saat mengisi ceramah Maulid Nabi di Aceh.
Penampakan MA, penusuk Ustaz Zaid Maulana saat mengisi ceramah Maulid Nabi di Aceh. (Foto: dok. istimewa)
Banda Aceh -

Penyerangan terhadap Ustaz Muhamad Zaid Maulana (36) terjadi begitu cepat. Dia diserang saat berceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Al-Husna, Aceh Tenggara, Aceh.

Tentu peristiwa itu bikin geger karena terjadi di depan jemaah yang sedang mendengarkan ceramah Ustaz Zaid. Darah mengalir akibat sabetan senjata tajam yang dipakai pelaku MA (37).

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (29/10) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Pelakunya MA yang merupakan pecatan polisi itu menyelinap hingga ada di belakang mimbar tempat Ustaz Zaid berceramah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku masuk lewat jendela dia dari luar," kata Kapolres Aceh Tenggara AKBP Wanito Eko Sulistiyo saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (30/10/2020).

Kapolres Aceh Tenggara, Aceh, AKBP Wanito Eko Sulistyo memberikan keterangan pers terkait kasus penyerangan seorang ustaz. Seorang terduga pelaku berinisial MA (37) warga kabupaten setempat diamankan polisi. (ANTARA/HO)Kapolres Aceh Tenggara, Aceh, AKBP Wanito Eko Sulistyo memberikan keterangan pers terkait kasus penyerangan seorang ustaz. Seorang terduga pelaku berinisial MA (37) warga kabupaten setempat diamankan polisi. (ANTARA/HO)

Detik-detik Penyerangan

ADVERTISEMENT

Dia masuk ke lokasi acara lewat jendela di belakang mimbar. Tiba-tiba saja MA sudah berdiri di belakang mimbar.

Sambil memegang pisau dia lalu mendekat dan memegang Zaid. Pisau belati yang dibawanya dipakai untuk mencoba membacok leher korban.

Korban berhasil menepis serangan MA. Namun akibat kejadian itu, korban mengalami luka gores di leher dan luka sayat di jari kelingking sebelah kiri. Pada kesempatan pertama, korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Pelaku MA lalu kabur lewat jendela. Polisi bergerak cepat untuk menangkap pelaku. Sekitar 40 menit setelah kejadian, MA ditangkap di Desa Kandang Mbelang. Polisi masih memeriksa pelaku.

"Kasus dugaan tindak pidana penganiayaan berat ini masih dalam proses penyelidikan petugas Polres Aceh Tenggara," jelas Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Ery Apriyono, kepada wartawan, Jumat (30/10).

Pelaku Pecatan Polisi

Diketahui, MA ternyata mantan anggota polisi. Dia dipecat dari kepolisian pada 2017 karena kabur dari tugas alias desersi. MA sebelumnya bertugas di Polres Aceh Tenggara.

Kapolres Aceh Tenggara, Aceh, AKBP Wanito Eko Sulistyo memberikan keterangan pers terkait kasus penyerangan seorang ustaz. Seorang terduga pelaku berinisial MA (37) warga kabupaten setempat diamankan polisi. (ANTARA/HO)Polisi menunjukkan barang bukti penyerangan ustaz di Aceh saat berceramah (ANTARA/HO)

Belum diketahui motif penusukan tersebut. Sebab pelaku belum banyak memberikan keterangan kepada penyidik.

"Kita sekarang masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang ada di sekitar lokasi untuk mengetahui kronologis kejadian," ujar Ery.

Polisi menyebut MA adalah warga lokal tempat Zaid berceramah. Dalam foto yang beredar dan dibenarkan polisi, pelaku tampak mengenakan jaket dan bercelana jins biru. MA duduk di atas kursi di dalam sebuah ruangan.

MPU Minta Keselamatan Penceramah Diperhatikan

Ulama Aceh mengecam serangan terhadap Ustaz Zaid. Mereka meminta panitia memperhatikan keamanan penceramah saat menggelar kegiatan. Peristiwa penyerangan di Aceh Tenggara ini diharap jadi pembelajaran agar penyelenggara mempersiapkan keamanan acara.

"Kasus yang menimpa seorang ustaz di Aceh Tenggara itu harus menjadi pembelajaran bagi kita semuanya bahwa pembelajaran bagi yang menyampaikan dakwah dan pembelajaran bagi masyarakat," kata Wakil Ketua MPU Aceh Teungku Faisal Ali saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (30/10).

Menurutnya, pelaku yang menyerang ustaz tidak semua karena faktor tidak senang, tapi bisa jadi ada unsur lain, seperti mabuk dan lainnya.

"Kenapa perlu dipersiapkan sisi keamanan karena itu tadi bukan karena (orang) tidak senang kepada ustaz tapi kadang orang marah karena ada problem sendiri di rumah, ada masalah yang lain untuk dia berbuat anarkis, kasar," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads