Sugi Nur Rahardja atau yang terkenal dengan sebutan Gus Nur mendekam di tahanan Bareskrim Polri karena menjadi tersangka kasus ujaran kebencian terhadap ormas Nahdlatul Ulama (NU). Dia mengaku diperlakukan baik oleh polisi, juga tahanan lainnya.
detikcom mewawancarai Gus Nur di di Bareskrim, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/10/2020). Gus Nur, yang mengenakan rompi tahanan warna oranye dan peci warna putih, tampak sehat dan melempar senyum ketika maskernya dia buka.
"Alhamdulillah baik, sehat," kata Gus Nur mengawali perbincangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senyum Gus Nur mengembang bersamaan ketika penyidik memberitahukan hasil swab test COVID-19-nya negatif. Saat tiba di Bareskrim untuk diperiksa terkait kasus yang menjeratnya, pihak Bareskrim memang melakukan swab test.
Saat itu Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi mengatakan swab test dan pemeriksaan kesehatan merupakan standard operating procedure (SOP). Bareskrim mewajibkan tersangka yang akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri diperiksa kesehatannya.
"Saya sekarang di sel, saya dengar-dengar sembilan meter dari permukaan tanah itu tempat saya sekarang di sel. Tapi saya di sana baik, dimuliakan sama napi yang di sana. (Diperlakukan baik, red) oleh polisi, oleh napi," ucap Gus Nur.
![]() |
Gus Nur mengatakan dirinya banyak mendengar cerita soal kehidupan tahanan di balik jeruji besi. Namun selama ditahan di Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan, dia mengaku diperlakukan baik.
"Sampai detik ini saya nggak keluar biaya," ucap Gus Nur.
Gus Nur menuturkan dirinya berteman dengan tahanan dari berbagai kasus di tahanan. Para tahanan lain, sebut Gus Nur, juga memperlakukannya dengan baik.
"Padahal di situ ada (tahanan, red) narkoba, ada illegal logging, macam-macam. Semua menyambut saya seperti pahlawan," ucap Gus Nur.
Simak video 'Gus Nur: Saya Terpancing Pertanyaan Refly Harun':
Tak hanya itu, Gus Nur merasa kehadirannya diterima oleh para tahanan karena dia dipercaya menjadi imam saat salat.
"Saya jadi imam salat," imbuh dia. Saat menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Gus Nur juga sempat salat bersama dengan sejumlah penyidik yang memeriksanya.
Gus Nur sebelumnya ditangkap karena diduga menyebarkan ujaran kebencian dengan menghina NU lewat video di akun YouTube MUNJIAT Channel. Dalam video tersebut Gus Nur berbincang dengan Refly Harun. Video itu diunggah pada 16 Oktober 2020.
Pada menit ke-03.45, Gus Nur kemudian menyampaikan pendapatnya soal kondisi NU saat ini. Menurut Gus Nur, NU saat ini tidak seperti NU yang dulu.
"Sebelum rezim ini, ke mana jalan dikawal Banser. Saya adem-ayem sama NU. Ndak pernah ada masalah. Nah, tapi setelah rezim ini lahir tiba-tiba 180 derajat itu berubah," ujarnya dalam video itu.
"Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum. Sopirnya mabuk, kondekturnya teler, keneknya ugal-ugalan. Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga," lanjutnya.
Gus Nur ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian terkait perkataan yang diduga menghina NU. Gus Nur kini telah ditahan Bareskrim Polri.