Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar tes masif Corona di kawasan Puncak, Bogor. Dari pemeriksaan itu, ada 171 wisatawan yang menjalani rapid test, dua di antaranya reaktif COVID-19.
"Dari 171 di-rapid, ada 2 yang reaktif. Satu warga Banten, 1 warga Gadog (Kabupaten Bogor)," ujar Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridallah, kepada wartawan, Jumat (30/10/2020).
Data pemeriksaan ini per pukul 10.56 WIB. Petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) tampak melakukan penjagaan di Jalan Raya Puncak, tepatnya di depan Masjid Agung Harakatul Jannah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mekanisme tes Corona ini, para petugas memberhentikan bus dan angkot yang melintas dari Cisarua menuju Ciawi. Kendaraan wisatawan lalu diminta masuk ke Masjid Agung Harakatul Jannah untuk menjalani rapid test.
Ada 7 meja yang disiapkan dalam pelaksanaan tes COVID-19 ini. Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) langsung mendata wisatawan yang menjalani rapid test. Usai menjalani rapid test, wisatawan diperkenankan melanjutkan perjalanannya.
"Kita lakukan rapid test dari kemarin. Dan yang reaktif menurunlah," ujar Agus.
Agus menambahkan petugas akan memberhentikan kendaraan secara acak dalam pelaksanaan rapid test ini. Wisatawan yang reaktif akan langsung diminta menjalani swab test.
"Kemarin sampai 50-an yang reaktif, ya. Jadi kalau ada yang reaktif itu akan didata, mereka dari mana asalnya. Kemudian dilakukan swab (test). Sehingga nanti Pemkab Bogor melalui Dinkes melaksanakan koordinasi dengan daerah asal yang bersangkutan. Jadi buat tracing (bila positif dari hasil swab test)," terang Agus.
Dia menjelaskan tes masif COVID-19 ini akan dilakukan sampai Minggu (1/11). Agus mengatakan Pemkab Bogor melalui Satpol PP juga melakukan operasi masker dan patroli malam di sektor usaha, seperti objek wisata, tempat makan, dan restoran.
"Pagi tadi kita operasi masker. Tadi sampai terakhir ada sekitar 30-an yang mereka melanggar protokol kesehatan. Kalau kita lihat penggunaan masker ini sudah cukup bagus sebetulnya, hanya tinggal kedisiplinannya," tandas Agus.