Yang Muda yang Berbakti: Mahasiswi Cium Kaki Orang Tua Usai Diwisuda

Round-Up

Yang Muda yang Berbakti: Mahasiswi Cium Kaki Orang Tua Usai Diwisuda

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 28 Okt 2020 22:41 WIB
Tangkapan layar video viral mahasiswi di Makassar cium kaki ortu usai prosesi wisuda (dok. Istimewa).
Foto: Tangkapan layar video viral mahasiswi di Makassar cium kaki ortu usai prosesi wisuda (dok. Istimewa).
Makassar -

"Uang bisa dicari, ilmu bisa digali, tapi kesempatan berbakti kepada orang tua tidak akan terulang kembali..."

Pepatah mengenai berbakti kepada orang tua juga turut dimaknai Rivqa Musjhtahida Arsyad. Gadis berusia 22 tahun itu viral karena video mencium kaki kedua orang tuanya seusai wisuda menjadi viral.

Dalam video yang viral, terlihat Rivqa berlari ke arah orang tuanya yang berdiri di parkiran kampus. Kemudian dia pun mulai mencium kaki ayahnya dan disambut dengan pelukan hangat. Lalu, hal serupa juga dilakukan kepada ibunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rivqa adalah lulusan program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Bosowa, Sulawesi Selatan. Rivqa tidak menyangka video dirinya mencium kaki kedua orang tuanya menjadi viral. Menurut penuturannya, ia refleks tak bisa menahan rasa yang bercampur aduk saat melihat orang tuanya di parkiran kampus. Rivqa hanya ingin menumpahkan rasa terimakasih.

"Iya, (di dalam video) itu memang saya. Saya juga nggak tahu kenapa viral, soalnya saya cuma refleks banget mau ucapin terimakasih ke orang tua yang sudah kuliahin saya," aku Rivqa kepada detikcom, Rabu (28/10/2020).

ADVERTISEMENT

Dijelaskan Rivqa, momen tersebut terjadi pada hari Senin (26/10) dan Rivqa awalnya tidak tahu jika orang tuanya berada di area kampus. Selesai momen wisuda, Rivqa ditemui sejumlah juniornya di kampus untuk sekadar foto bersama. Pada saat bersamaan, Rivqa ditelepon oleh orang tuanya.

Rivqa Musjhtahida Arsyad (22) bersama kedua orang tuanya, Arsyad Hanafi dan Rusna Aning (dok. Istimewa).Rivqa Musjhtahida Arsyad (22) bersama kedua orang tuanya, Arsyad Hanafi dan Rusna Aning (dok. Istimewa). Foto: Rivqa Musjhtahida Arsyad (22) bersama kedua orang tuanya, Arsyad Hanafi dan Rusna Aning (dok. Istimewa).

"Sempat ditelepon orang tua tapi saya tidak lihat karena handphone saya mode silent," ujar Rivqa.

Tanpa disangka oleh Rivqa, kedua orang tuanya ternyata menyusul ke kampus. Salah seorang adik tingkat Rivqa yang mengetahui hal ini langsung memberi tahu Rivqa. Sadar akan kedatangan orang tuanya, Rivqa refleks berlari ke arah mereka.

Rivqa mengatakan, pada momen itu dia sangat ingin mencium kaki kedua orang tuanya. Meski hal tersebut tak bisa dia lakukan dengan leluasa.

"Mama sama Bapak dia tahan-tahan ka untuk cium kakinya," ucapnya.

Kedua orang tua Rivqa masing-masing bernama Arsyad Hanafi dan Rusna Aning. Sang ayah bekerja membuka usaha cuci mobil dan ibunya berjualan kue secara online. Sebagai anak sulung, Rivqa mengaku betul-betul paham fasilitas ekonomi yang ia terima selama kuliah.

"Untuk sebulan biasanya saya habis Rp 2,5 juta, itu di luar uang semester. Jadi berat sekali apalagi saya anak pertama," ungkapnya.

Terkait video dirinya yang viral, Rivqa mengaku tidak menyangka, bahkan dia awalnya tidak tahu momen itu direkam oleh salah seorang juniornya. Namun karena telanjur viral, dia menyebut semua anak pada dasarnya pasti ingin berbuat yang terbaik kepada orang tua.

"Tidak tahu sama sekali karena waktu itu mereka (junior) cuma singgah istirahat, tidak ada niat-niat atau pikiran mau bikin story begitu," ujar Rivqa.

Melihat ke belakang, momen anak berbakti kepada orang tuanya juga pernah diperlihatkan Raeni. Pada tahun 2014, lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan IPK 3,96 ini masih punya mimpi-mimpi yang lain yang ingin diraihnya. Dia ingin menjadi pengajar, walau kini sudah menjadi asisten dosen.

Setelah tamat dari SMKN 1 Kendal, sebagai anak tukang becak dia memiliki tekad kuat untuk berkuliah. Mendaftar ke universitas lain dia tidak diterima, hingga akhirnya dia melihat adanya beasiswa Bidikmisi di Unnes.

Raeni pun diterima dan berkuliah di kampus itu dengan beasiswa. Sang ayah Mugiyono yang menjadi tukang becak di Kendal sesekali membantu. Sehari-hari ayahnya mendapat penghasilan Rp 10-50 ribu, karenanya profesi sampingan sebagai penjaga malam dengan upah Rp 450 ribu/bulan dilakoni.

Raeni membayar kepercayaan ayahnya dengan belajar keras. Dia tak mau mengecewakan keluarganya yang menaruh harapan pada dirinya.

Baik di kampus maupun di lingkungan kos, Raeni memang dikenal cerdas dan disiplin. Ia berkali-kali menjuarai lomba dan memperoleh hadiah uang tunai yang kemudian ia berikan kepada orang tuanya, Mugiyono dan Sujamah.

Raeni, perempuan berprestasi dari Kendal, Rabu (7/3/2018).Raeni saat diantarkan ayahnya naik becak di momen wisuda. (Foto: Dok Unnes)

Dara kelahiran 13 Januari 1993 itu juga sangat aktif di kampus antara lain dengan menjadi Tenaga Laboratorium Asistenship Pendidikan Akuntansi FE Unnes dan Tenaga Laboratorium Asistenship Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unnes. Nilai 3,96 dalam IPK-nya pun sering ia raih selama menempuh pendidikan di Unnes.

Berkat perjuangan orang tuanya, Raeni berkesempatan berkuliah S3 di Universitas Birmingham, Inggris.

Halaman 2 dari 3
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads