Sumpah pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober dianggap sebagai embrio nasionalisme Indonesia. Bahkan, lagu kebangsaan Indonesia, 'Indonesia Raya' untuk pertama kalinya diperkenalkan dalam acara ini.
Sejarawan Ravando Lie menceritakan bahwa untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya gubahan Wage Rudolf Supratman dimainkan di acara sumpah pemuda. Lagu itu dipakai sebagai penutup acara Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928.
"Kongres Pemuda II ditutup dengan lantunan syahdu lagu Indonesia yang dimainkan hanya dengan biola oleh Wage Rudolf Supratman, tanpa syair," kata Ravando saat dihubungi detikcom, Rabu (28/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ravando menuturkan, selang beberapa minggu lirik lagu itu diperkenalkan ke publik secara luas. Tepatnya pada 10 November 1928 lirik lagu Indonesia Raya dipublikasikan dalam koran Tionghoa edisi Mingguan, Sin Po Wekelijksche Editie. Lengkap dengan partiturnya.
Pada masa itu banyak yang mempertanyakan mengapa lagu itu justru dipublikasikan melalui koran Tionghoa, bukan bumiputra. Menurut Ravando hal itu karena beberapa surat kabar Indonesia menolak menerbitkan lagu itu.
"Keputusan itu jelas mengejutkan banyak pihak, terutama dari kalangan bumiputra, yang menganggap lagu tersebut seharusnya diterbitkan lebih dulu di koran Indonesia. Namun, sang penggubah lagu, WR Supratman, mengaku sempat menawarkan lagu tersebut ke beberapa surat kabar Indonesia, namun harus berakhir dengan penolakan," tutur Ravando.
Simak video 'Hari Sumpah Pemuda, Ma'ruf Serukan Tentang Inovatif dan Produktif':
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa terbitnya lagu Indonesia Raya merupakan berkat dari kegiatan korespondensi Supratman dengan Ang Yan Goan, Direktur Sin Po.
"Supratman pun tidak patah semangat. Dirinya menawarkan lagu tersebut ke Sin Po, media tempatnya menjadi koresponden aktif. Setelah memainkan lagu itu di hadapan Ang Yan Goan, direktur Sin Po, disepakati agar lagu tersebut dimuat di Sin Po edisi mingguan," jelasnya.