"Saya mengharapkan agar para pemuda ini memiliki spirit entrepreneur, spirit kewirausahaan. Kita harapkan spirit kewirausahaan menjadi ciri baru bagi pemuda pada tahun-tahun ini," kata Fadel dalam keterangannya, Rabu (28/10/2020).
Menurutnya, generasi muda harus mengubah pola pikir selama ini, yaitu setelah lulus sekolah mencari pekerjaan. Namun kini pemuda harus mencari peluang usaha yang ada di masyarakat.
"Pola pikir ini harus diubah. Jangan berpikir mencari pekerjaan apa yang ada di luar, tetapi mengubah pola pikir itu menjadi ada kesempatan apa di masyarakat. Jadi berpikir opportunity, berpikir mencari kesempatan atau peluang yang ada di masyarakat," katanya.
Fadel menambahkan selama ini masih sedikit pemuda yang berpikir atau mempunyai spirit kewirausahaan. Ia berujar pemuda Indonesia perlu melahirkan jiwa-jiwa wirausaha.
"Kita harus mendidik dan mendorong mereka ke arah sana. Saya professor untuk hal seperti itu," kata guru besar kewirausahaan ini.
Salah satu cara untuk melahirkan dan menumbuhkan semangat kewirausahaan, lanjutnya, adalah melalui pendidikan kewirausahaan. Misalnya dengan terjun langsung dalam pengelolaan koperasi mahasiswa (Kopma) di perguruan tinggi. Oleh karena itu koperasi mahasiswa di perguruan tinggi harus diaktifkan kembali.
"Benih-benih atau bibit unggul dari entrepreneur ada di perguruan tinggi, tinggal bagaimana menstimulasi dan mendorong sehingga lahir kewirausahaan berbasis kampus," ucapnya.
Dalam satu kesempatan, Fadel pernah mengungkapkan sedikitnya ada tujuh ciri wirausaha atau entrepreneur. Pertama, memiliki leadership. Kedua, melakukan inovasi. Ketiga, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang didominasi otak kanan atau mengasah intuisi. Keempat, mempunyai sikap yang tanggap terhadap perubahan.
"Kunci pengusaha adalah inovatif, yang artinya melakukan sesuatu yang baru tetapi lebih bagus dan lebih baik," ucapnya.
"Ini yang paling sulit. Attitude toward the change. Wirausaha harus berani atau mau berubah jika ada sesuatu yang baru. Wirausaha memiliki sikap terbuka terhadap perubahan," imbuhnya.
Kelima, tidak hanya bekerja keras, wirausaha juga harus bekerja cerdas. Artinya, bekerja dengan menggunakan kepintaran (pikiran yang smart). Keenam, memiliki visi masa depan berdasarkan kemampuan atau kapabilitas, peluang, dan strategi. Ketujuh, berfokus pada peluang yang ada dengan mengkalkulasi risiko secara cermat.
"Ketujuh ciri itu harus dimiliki seorang wirausaha atau entrepreneur. Kopma bisa melahirkan wirausaha dengan ciri-ciri seperti itu," imbuhnya. (akn/ega)