Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berpesan kepada pemuda Indonesia dalam menghadapi bonus demografi harus kreatif, inovatif, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa kewirausahaan serta menjadi potensi untuk pembangunan bangsa.
Ini disampaikan Zainudin dalam acara Dialog Nasional Pemuda secara virtual di Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas, Kemenpora, dan Kemenko PMK sekaligus menjadi salah satu rangkaian Hari Sumpah Pemuda ke-92.
Selain itu, dalam acara bertema "Merajut Momentum dan Asa Pemuda Menciptakan Perubahan di Indonesia", Zainudin mengatakan tidak banyak negara di dunia yang mendapat bonus demografi. Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk produktif akan lebih banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berpandangan membangun pemuda sekarang sama halnya mempersiapkan dan membangun bangsa ke depan," kata Zainudin dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10/2020).
Zainudin mengajak pemuda Indonesia menjadi pelopor berbagai perubahan positif, menjadi pemimpin bangsa di berbagai sisi kehidupan. Pemuda harus disiapkan dengan baik.
Kemenpora telah menetapkan dan mendorong berbagai program prioritas kepemudaan, di antaranya menciptakan pemuda yang kreatif, inovatif, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa kewirausahaan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan Bappenas.
"Tantangan kedepan, jika pemuda Indonesia tidak kreatif, tidak inovatif, tidak memiliki kemandirian, tidak memiliki daya saing dan tidak berjiwa wirausaha maka pasti akan tergilas dengan persaingan yang luar biasa baik di dalam dan luar negeri," pesan Zainudin.
Sebagai informasi, ketersediaan lapangan pekerjaan sekarang dan yang akan datang dinilai akan semakins sempit, sementara peminatnya makin banyak. Untuk itu Kemenpora menetapkan dan mendorong agar para pemuda tumbuh semangat kewirausahaan sehingga usai dari bangku sekolah dan perguruan tinggi mereka bisa menjadi job creator.
"Semoga dengan sinergitas dan kerja sama kementerian/lembaga tingkat pusat serta peran yang signifikan pemerintah daerah, pembangunan pemuda yang tangguh dan kompetitif dan berdaya saing bisa segera terwujud," harapnya.
Ia mengatakan urusan kepemudaan bukan semata urusan Kemenpora, melainkan menjadi tanggung jawab bersama karena berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia dan berkaitan dengan cara membangun masa depan bangsa.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyambut baik dan mendukung upaya penguatan sinergitas lintas pemuda melalui dokumen kepemudaan. Pemuda adalah aktor potensial dan sangat berkontribusi dalam pembangunan nasional.
"Pembangunan pemuda merupakan agenda strategis dalam menyiapkan pemuda yang tangguh yang mampu berperan dalam pembangunan bangsa dan serta memanfaatkan peluang demografi," kata Suharso.
Perlu diketahui, berdasarkan data BPS jumlah pemuda Indonesia berusia 15-30 tahun berjumlah 64,19 juta jiwa atau 25,02% dari total penduduk Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda harus memiliki pengetahuan, keterampilan, karakter kuat, dan jiwa patriotisme.
"Keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memanfaatkan momentum bonus demografi yang akan dihadapi bangsa. Negara Jepang dan China yang menjadi negara maju dahulu pernah mengalami bonus demografi dan berhasil memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya," ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy.
(mul/mpr)