Keluarga meyakini FS menjadi korban pembunuhan karena ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar. Mayat wanita itu ditemukan di dekat kolam yang disebut warga kandang buaya pada Rabu (21/10) sekitar pukul 16.00 Wita. Kolam tersebut jauh dari permukiman.
"Dugaan saya, keponakan saya ini dibunuh. Sebab, saat ditemukan, kondisinya tangan terikat dan mulut terlakban," kata paman FS, Agustinus Hardian, saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).
Ia menjelaskan FS dan suaminya merupakan perantau dari Pulau Jawa dan pergi ke Kalimantan untuk mencari pekerjaan. Pasangan ini, lanjutnya, sudah memiliki bayi berusia 9 bulan.
"Suaminya kerja di tambang batu bara, sedangkan ponakan saya bekerja di kafe di daerah Berau," ucapnya.
(idh/dnu)