Khutbah Jumat Pertama Nabi Muhammad SAW

Khutbah Jumat Pertama Nabi Muhammad SAW

Erwin Dariyanto - detikNews
Jumat, 23 Okt 2020 04:58 WIB
One day One Hadits
Khutbah Jumat pertama Nabi Muhammad SAW (Ilustrasi: Andhika A/detikcom)
Jakarta -

Pada pekan kedua bulan Rabiul Awwal dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah sekitar minggu terakhir bulan September 622 Masehi, Umat Islam untuk pertama kalinya melakukan sholat Jumat. Di sinilah Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam memberikan Khutbah Jumat untuk pertama kalinya.

Di dalam Khutbahnya, Rasulullah SAW mewasiatkan agar umat Islam senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. "Aku berpesan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan, seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah subhanahu wa taala," sabda Rasulullah dalam Khutbah Jumat pertamanya seperti dikutip dari buku, Himpunan Wasiat Agung Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali karya Miftahul Asror Malik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut ini isi Khutbah Jumat pertama Nabi Muhammad SAW

ADVERTISEMENT

"Segala puji bagi Allah Subhanahu wa taala. Aku memuji, meminta pertolongan, ampunan, dan petunjuk kepada-Nya. Aku beriman kepada-Nya dan tidak mengkufuri-Nya. Aku memusuhi orang yang mengkufuri-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad ialah hamba dan rasul-Nya. Dia mengutusnya dengan membawa petunjuk, cahaya, dan nasihat setelah lama tidak diutus rasul, ilmu yang sedikit, umat manusia yang tersesat, zaman terputus, sedangkan hari kiamat dan ajal semakin dekat.

Barang siapa yang taat kepada Allah subhanahu wa taala dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah mendapatkan petunjuk. Dan barang siapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah melampaui batas dan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh.

Aku berpesan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan, seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah subhanahu wa taala.

Berhati-hatilah terhadap yang diperingatkan Allah subhanahu wa taala. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya. Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat.

Barang siapa di antara kalian yang selalu memperbaiki hubungan dirinya dengan Allah subhanahu wa taala, baik di secara rahasia maupun di tengah keramaian, dan ia melakukan itu dengan niat tidak lain kecuali hanya mengharapkan rida Allah, maka baginya kesuksesan di dunia dan tabungan pahala setelah mati, yaitu ketika di akhirat setiap orang membutuhkan balasan atas apa yang telah dia kerjakan di dunia.


Dan, jika ia tidak melakukan semua itu, pastilah ia berharap agar waktu hidupnya menjadi lebih panjang. Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dialah dzat yang firman-Nya benar dan menepati janji-Nya.

Allah subhanahu wa taala berfirman di dalam Al Quran Surat Qaf ayat 29:

Ω…ΩŽΨ§ ΩŠΩΨ¨ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΩ„Ω Ω±Ω„Ω’Ω‚ΩŽΩˆΩ’Ω„Ω Ω„ΩŽΨ―ΩŽΩ‰Ω‘ΩŽ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§Ω“ Ψ£ΩŽΩ†ΩŽΨ§Ϋ  Ψ¨ΩΨΈΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ°Ω…Ω Ω„Ω‘ΩΩ„Ω’ΨΉΩŽΨ¨ΩΩŠΨ―Ω

Arab-Latin: Mā yubaddalul-qaulu ladayya wa mā ana biαΊ“allāmil lil-'abΔ«d

Artinya: Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku

Bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan dunia dan akhirat kalian, baik dalam kerahasiaan maupun terang-terangan. Karena sesungguhnya barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahalanya. Barang siapa bertakwa kepada Allah, sungguh ia telah akan mendapatkan keberuntungan yang besar.

Sesungguhnya bertakwa kepada Allah dapat melindungi kalian dari kemarahan, hukuman, dan murka-Nya. Takwa kepada Allah bisa membuat wajah menjadi cerah, membuat Allah rida, dan meninggikan derajat kalian.

Ambillah bagian kalian dan jangan melalaikan hak Allah. Allah SWT telah mengajarkan kepada kalian dalam kitab-Nya dan menunjukkan jalan-Nya, agar Dia orang-orang yang mempercayai-Nya dan mendustakan-Nya.

Maka, berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepada kalian. Dan musuhilah para musuh Allah. Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad. Dia telah memilih kalian dan menamakan kalian sebagai orang-orang Islam. Agar orang yang binasa itu binasanya dengan bukti yang nyata dan orang-orang yang hidup itu hidupnya dengan bukti yang nyata pula.

Sungguh tiada daya upaya, kecuali hanya dengan pertolongan Allah SWT. Maka, perbanyaklah dzikir kepada Allah dan beramallah untuk kehidupan akhiratmu. Sesungguhnya barang siapa yang menjaga hubungan baik dengan Allah, maka Allah pun akan menjaga hubungan orang itu dengan manusia lainnya.

Karena Allah Subhanahu wa taala memberikan ketetapan atas manusia, sedangkan manusia tidak dapat menentukan keputusan atas-Nya. Allah SWT memiliki apapun yang ada pada manusia, sedang manusia tidak bisa memiliki apapun yang ada pada-Nya. Allah SWT Maha Besar. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah Yang Maha Agung."

Di masa Rasulullah SAW, sholat Jumat untuk pertama kalinya baru bisa dilaksanakan saat Umat Islam hijrah dari Makkah ke Madinah. Meski sebenarnya sholat Jumat telah disyariatkan pada periode Makkah, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Namun karena di Makkah saat itu tekanan dari kaum Quraisy begitu keras terhadap umat Islam yang jumlahnya sangat sedikit, sholat Jumat belum bisa dilaksanakan. Barulah pada pekan kedua di bulan Rabiul Awwal, dalam perjalanan hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad dan umat Islam bisa melaksanakan sholat Jumat.

Sholat Jumat untuk pertama kalinya itu dilaksanakan di Wadi Ranuna, kurang lebih 3 kilometer dari Masjid Quba menuju Madinah. Di sinilah untuk pertama kalinya Nabi Muhammad SAW memberikan Khutbah Jumat.

Tonton juga video 'Selalu Ingat Protokol Kesehatan Ini Saat Salat Jumat!':

[Gambas:Video 20detik]



(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads