Jubir pemerintah terkait perkembangan penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengungkapkan, pemeriksaan COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Wiku mengatakan, pada minggu ini, tes COVID-19 di Indonesia sudah mendekati target Organisasi Kesehatan Internasional (WHO).
"Perkembangan pemeriksaan COVID-19 di Indonesia ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di minggu ketiga Oktober ini, kita telah berhasil mencapai 82,51 persen dari target WHO," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/10/2020).
Wiku pun mengapresiasi kerja keras semua pihak untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan COVID-19 di Indonesia, mengingat dalam beberapa bulan jumlah tersebut terus meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus mengapresiasi semua pihak bahwa hanya dalam beberapa bulan saja kita sudah mendekati target WHO, karena pada sebelumnya, pada bulan Juni, Indonesia hanya mampu mencapai 16,86 persen dari target rekomendasi WHO. Ini adalah prestasi yang sangat baik," ujarnya.
Kendati demikian, Wiku menegaskan, pemerintah tidak berpuas diri dengan peningkatan tersebut. Peningkatan jumlah pemeriksaan COVID-19 terus dilakukan untuk mencapai target dari WHO, yakni 1:1.000 penduduk per minggu.
Dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia 267 juta jiwa, target WHO adalah dilakukannya pemeriksaan PCR COVID-19 kepada 267 ribu orang per minggu.
"Pemerintah masih terus bekerja keras untuk dapat mencapai target rekomendasi WHO ini," kata Wiku.
Wiku mengungkapkan, pemerintah pusat juga terus mendorong pemerataan pemeriksaan COVID-19 di tingkat daerah, baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Namun, dia mengingatkan, kondisi geografis Indonesia menjadi tantangan utama pemerataan tersebut.
"Tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah kenyataan bahwa Indonesia berbentuk negara kepulauan, di mana ini berbeda dengan negara-negara lain di dunia sehingga terdapat kendala besar dalam hal transportasi, logistik, pengiriman spesimen dan pelaporan hasil pemeriksaan, serta distribusi alat-alat penunjang pemeriksaan, seperti reagen, mesin PCR, dan alat habis pakai yang mempengaruhi kapasitas sebuah laboratorium dalam melakukan pemeriksaan COVID-19," paparnya.
"Mohon kepada seluruh pemerintah daerah untuk segera berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan maupun Satgas COVID-19 apabila membutuhkan bantuan dalam penanganan COVID-19," sambung Wiku.
Untuk diketahui, hari ini, pemerintah melaporkan hampir 44 ribu spesimen terkait Corona (COVID-19) diperiksa pada hari ini. Dari jumlah tersebut, 4.432 dinyatakan positif terpapar Corona.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dibagikan oleh BNPB kepada wartawan, Kamis (22/10/2020), sebanyak 43.928 spesimen diperiksa pemerintah. Jumlah spesimen tersebut dihimpun setiap harinya per pukul 12.00 WIB.
(mae/imk)