Massa dari buruh hingga mahasiswa di Kota Makassar kembali turun ke jalan berunjuk rasa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker). Massa menutup sejumlah ruas jalan protokol sehingga menyebabkan kemacetan.
Pantauan detikcom, Kamis (22/10/2020), massa buruh mulai berdatangan di kolong flyover Jalan Urip Sumoharjo sejak siang tadi sekitar pukul 13.00 Wita. Massa buruh dan mahasiswa menjadikan kolong flyover Urip Sumoharjo sebagai titik kumpul, untuk selanjutnya melakukan long march ke depan gedung DPRD Sulsel.
Hingga sore ini sekitar pukul 16.30 Wita, massa secara bergantian berorasi dari atas mobil komando di depan gedung DPRD Sulsel. Sedangkan sejumlah massa buruh yang telah berorasi di depan DPRD Sulsel kembali ke kolong flyover Urip untuk terus menyuarakan aspirasinya sembari membakar ban dan menutup jalur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam orasinya, massa mahasiswa menilai pemerintah dan DPR telah bersekongkol menyusun RUU Cipta Kerja yang melegalkan upah murah bagi tenaga kerja.
"Elite politik bersama-sama dengan kapitalisme menyusun satu regulasi yang memudahkan akumulasi kapital baik alam dan luar negeri dengan cara-cara yang brutal, yang tidak mengindahkan prinsip pembangunan berkelanjutan," teriak salah seorang orator.
Hingga saat ini, massa masih menutup sejumlah ruas jalur di flyover Jalan Urip Sumoharjo, baik dari arah kantor Gubernur Sulsel menuju gedung DPRD Sulsel maupun arah sebaliknya. Massa juga menutup jalan AP Pettarani di bawah flyover Urip Sumoharjo, sehingga kendaraan dari Jalan AP Pettarani menuju Jalan Tol Reformasi maupun sebaliknya tidak bisa melintas.
Aksi massa juga terpantau di sejumlah titik lain, salah satunya di Jalan AP Pettarani depan gedung DPRD Kota Makassar. Lalu lintas di lokasi itu juga terpantau macet.
(nvl/idh)