Polisi Selidiki Pelaku Vandalisme Coreti Tembok PGN dengan Lambang Anarko

Polisi Selidiki Pelaku Vandalisme Coreti Tembok PGN dengan Lambang Anarko

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 08:47 WIB
Tembok PGN dicoreti lambang anarko
Tembok PGN di Jakpus dicoreti lambang anarko (Foto: Screenshot video viral)
Jakarta -

Tembok pagar Perusahaan Gas Negara (PGN), Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, dicoreti lambang 'anarko' oleh sekelompok orang tidak dikenal. Polisi menyelidiki kejadian yang viral di media sosial itu.

"Itu kita masih selidiki. Kalau ada perkembangan, saya kasih tahu," kata Kapolsek Gambir AKBP Kadek Budiyarta saat dihubungi detikcom, Rabu (21/10/2020) malam.

Budi mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (20/10) siang. Pihaknya langsung mengecek ke lokasi setelah mendapatkan informasi adanya aksi vandalisme tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, sekitar itu (PGN). Saya dapat info dari anggota yang melaksanakan pengecekan ke sana," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Budi mengatakan pihaknya masih menyelidiki para pelaku tersebut. Coretan lambang anarko saat ini sudah dihapus dari tembok PGN.

"Dicatnya tadi (kemarin) pagi kalau tidak salah," imbuhnya.

detikcom mendatangi lokasi kejadian di Jalan M Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, tadi malam. Terpantau saat ini coretan lambang anarko yang ada di tembok tersebut sudah ditimpa cat baru.

Namun ada beberapa coretan lambang anarko pada gardu listrik yang belum dihapus. Ada pula coretan lain tulisan 'Cabut Omnibus Law' yang belum terhapus.

Seorang sekuriti PGN, Farama, mengatakan aksi vandalisme itu terjadi pada Selasa (20/10) sekitar pukul 12.30 WIB. Ada ratusan anak muda yang bergerombol dan mencoreti tembok PGN tersebut.

"Tembok Perusahaan Gas Negara (PGN), tapi ini gudang ya. Jadi kalau kantor nggak di sini, ini gudang," ujar Farama kepada detikcom di lokasi, Rabu (21/10/2020).

Farama mengatakan peristiwa itu terjadi ketika sedang ada demo mahasiswa menolak omnibus law di Patung Kuda. Tapi, dia memastikan, tidak ada pelaku yang mengenakan jaket almamater.

"Betul, kemarin itu tanggal 20 Oktober pagi itu ratusan orang pada dateng. Kalau yang pakai (jaket) almamater, saya lihat nggak ada yang mau nyoret. Yang nyoret-nyoret itu yang sekitar jam 12.30-14.30 WIB itu nyoret-nyoret pas dari arah pulang," jelas Farama.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads