Libur Panjang, Pakar Serukan Wisata Bertanggung Jawab Demi Cegah Corona

Libur Panjang, Pakar Serukan Wisata Bertanggung Jawab Demi Cegah Corona

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 07:25 WIB
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih (kedua kiri) dan ahli Epdidemologi Kesmas UI, Tri Yunis Miko (kedua kanan) memaparkan pendapatnya dalam diskusi Wabah Corona, Apa dan Bagaimana  di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Selain itu, turut hadir sebagai pembicara Ketua CDCC Din Syamsuddin (kiri) dan Direktur Sabang-Merauke Institute, Syahganda Nainggolan (kanan).
Tri Yunis Miko Wahyono (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Masyarakat akan memasuki libur panjang di tengah pandemi Corona pada akhir Oktober 2020. Epidemiolog menyebut dalam berwisata masyarakat perlu bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain agar tidak terinfeksi COVID-19.

"Jadi orang harusnya bertanggung jawab baik itu terhadap dirinya maupun orang lain. Kalau kita berwisata juga begitu, bertanggung jawab secara pribadi," ujar Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko Wahyono saat dihubungi, Rabu (21/10/2020).

"Semua harusnya respect each other gitu, kita harus menghormati orang lain. Jadi jangan sampai menularkan orang lain, jangan sampai tertular orang lain," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri mengatakan perlu adanya beberapa hal yang diperhatikan saat memilih tempat liburan. Salah satunya kapasitas pengunjung di lokasi dan ruang terbuka.

"Boleh berlibur tapi jangan berkerumun, upayakan ke tempat wisata yang kuotanya dibatasi 40% kalau bisa, kalau enggak bisa ya 50%. Kalau dia kuotanya lebih dari 50% jangan ke situ. Kemudian tempat wisata kalau bisa yang terbuka, dibanding ruang tertutup," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat memperhatikan status zona wilayah yang akan didatangi. Menurutnya, masyarakat yang berada pada zona merah lebih baik tidak mendatangi zona kuning dan sebaliknya.

"Kalau bisa jangan ke zona merah, karena zona merah berisiko, zona kuning juga berisiko, kalau zona kuning jangan ke zona merah. Kalau dari zona merah sebaiknya tidak ke zona kuning kecuali kalau rapid test negatif," tuturnya.

Sama halnya dengan Tri, Pakar epidemiologi FKM UI Iwan Ariawan juga mengingatkan masyarakat yang hendak berlibur mematuhi protokol kesehatan. Namun menurutnya agar kondisi aman, sebaiknya masyarakat tetap di rumah.

"Kalau mau pergi ke tempat umum, taati selalu protokol kesehatan. Paling aman liburan di rumah saja," pungkasnya.

(dwia/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads