Polemik Makna 'Tsaurah' dari FPI

Round-Up

Polemik Makna 'Tsaurah' dari FPI

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 16 Okt 2020 23:06 WIB
Massa FPI dan GNPF MUI berkumpul di Masjid Al-Azhar sebelum bergerak ke Polda Metro. Mereka membawa bendera hingga boneka yang memakai ikat kepala berlafaz Alquran.
Ilustrasi FPI (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Diksi 'tsaurah' dalam siaran pers FPI terkait rencana kepulangan Habib Rizieq Syihab menjadi polemik. Muncul kritik dari Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, bahwa diksi itu bisa bermakna 'kudeta'. FPI pun membantah.

Diksi tsaurah yang digunakan FPI itu termuat dalam siaran pers dalam tiga bahasa. Siaran pers itu diberi judul 'Pengumuman dari Kota Suci Makkah tentang Rencana Kepulangan IB-HRS'.

Diksi 'tsaurah' itu ada di halaman kedua siaran pers yang menggunakan bahasa Arab. FPI mengartikan 'tsaurah' itu 'revolusi'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Agus Maftuh pun angkat bicara. Agus Maftuh menyesalkan penggunaan diksi itu dan mengatakan 'tsaurah' dalam bahasa Arab bisa bermakna 'kudeta'.

"Kami menyayangkan dokumen berbahasa Arab yang dibaca di demo kemarin terutama diksi 'tsaurah' yang merupakan terjemahan dari 'revolusi' sangat tabu di Arab Saudi. 'Tsaurah' bisa bermakna 'inqilab' (kudeta), 'faudha' (chaos, kekacauan), 'intifadhah' (pemberontakan), 'taqatul' (peperangan, saling bunuh), 'idhtirab' (gangguan keamanan), dan 'tamarrud' (pemberontakan)," kata Agus kepada detikcom, Jumat (16/10/2020).

ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Perwakilan Tetap Indonesia untuk OKIDuta Besar RI Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel (Mardi Rahmat/20 detik)

Menurutnya, diksi itu sensitif jika dibaca masyarakat Arab Saudi. Ia pun meyakini umat Islam tidak akan rela diksi itu disalahgunakan.

"Sangat sensitif jika dibaca oleh publik Arab Saudi. Dan saya yakin Saudi dan umat islam tidak akan rela kota suci Mekah dipakai untuk meneriakkan 'tsaurah' terhadap negara yang syar'iyyah (konstitusional) Republik Indonesia," ujar Agus Maftuh.

Agus Maftuh menegaskan dirinya tidak menghalangi kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia. Namun Agus mengingatkan agar semua pihak mengikuti aturan yang ada di Saudi.

"Terkait rencana kepulangan MRS ke Indonesia, KBRI tidak pernah menghalang-halangi. Kami hanya berpesan: ikuti aturan Saudi, jangan buat aturan sendiri," ujar.

FPI menepis pernyataan Agus Maftuh. Ketua DPP FPI Slamet Maarif menegaskan tidak ada makna kudeta dalam siaran persnya.

"Dalam terjemahan bahasa Indonesia yang kita keluarkan bersamaan, 'tsaurah' bermakna 'revolusi', dikuatkan juga oleh kita bahwa yang dimaksud revolusi adalah revolusi akhlak," ujar Slamet, kepada wartawan, Jumat (16/10/2020).

Di sisi lain, Slamet justru menilai Agus Maftuh sebagai penghalang kepulangan Habib Rizieq karena sering salah penafsiran terhadap sikap FPI.

"Semakin menguatkan dugaan kami kalau Agus Maftuh salah satu variabel yang menghalangi kepulangan HRS (Habib Rizieq Syihab), sekarang akan mengaitkan dengan aspek hukum (kriminal) agar IB HRS (imam besar Habib Rizieq Syihab) gagal pulang ke Indonesia," sebut dia.

Ketua PA 212 Slamet MaarifKetua DPP FPI Slamet Maarif (Eva Safitri/detikcom)

Slamet juga meminta Agus Maftuh menjalankan tugas dan fungsi sebagai diplomat. Slamet meminta Agus Maftuh melindungi setiap warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi, termasuk Habib Rizieq.

"Saya nasihatkan sekali ke Pak Dubes, tugasmu sebagai diplomat untuk mengayomi, melindungi, dan membantu WNI (IB HRS) di Arab Saudi, bukan sebaliknya malah menzalimi dan menghambat kepulangannya. Bertaubat lah, Pak Dubes, sebelum menyesal," ucap Slamet.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads