Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menjawab tuduhan Front Pembela Islam (FPI) yang menyebut dirinya sebagai agen Badan Intelijen Negara (BIN). Agus menegaskan sejak dulu dirinya bekerja sebagai dosen di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
"Saya itu PNS Kemenag yang kerja sebagai guru di IAIN Sunan Kalijaga sejak tahun 1989. Kok dituduh agen BIN? Aneh," kata Agus kepada detikcom, Jumat (16/10/2020).
Bukan hanya tuduhan sebagai agen BIN, Agus mengaku juga pernah dituduh sebagai agen CIA. Tuduhan itu, kata Agus, tak berdasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya dianggap tahu gerakan jaringan teroris internasional, saya jawab: ya. Karena pernah teliti jaringan tersebut lintas negara. Tahun 2004 saya juga pernah dituduh agen CIA. ada-ada saja," ujar Agus.
Tuduhan terhadap Agus ini terlontar dari mulut Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif. Slamet menyebut Agus tidak cocok menjadi diplomat.
"Waduh, kayaknya otak Agus Maftuh yang ternoda, Makkah memang kota suci. Agus Maftuh selaku agen BIN memang tidak cocok jadi diplomat," ujar Slamet kepada wartawan, Rabu (14/10/2020).
Slamet menyinggung pekerjaan Dubes RI Agus Maftuh. Dia pun menyarankan agar Dubes Agus bertobat.
"Dia (Agus Maftuh) memang ditugaskan untuk operasi intelijen terhadap IB HRS (imam besar Habib Rizieq Syihab). Sekali saya sarankan, bertobatlah, Pak Dubes," tutur Slamet.
(knv/fjp)