PDIP soal WAG KAMI Medan 'DPR Sarang Setan': Tidak Logis dan Sarat Kepentingan

PDIP soal WAG KAMI Medan 'DPR Sarang Setan': Tidak Logis dan Sarat Kepentingan

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 16 Okt 2020 08:22 WIB
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Tsarina Maharani/detikcom)
Foto: Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengungkap isi grup WhatsApp Group (WAG) 'KAMI Medan' yang menyebut DPR RI sebagai sarang setan. PDIP menganggap kata itu tidak logis dan adanya kepentingan.

"Pernyataan yang tidak logis dan sarat kepentingan. Anggota Dewan jumlahnya 575 orang, dipilih dari sekitar 8.000 calon, dengan mekanisme kontestasi yang ketat. Dari perspektif demokrasi, mereka adalah orang-orang pilihan," kata Politisi PDIP, Hendrawan Supratikno, kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).

Namun, Anggota DPR Komisi XI ini mengatakan kritik apapun harus tetap diterima walaupun terdengar keras. Dia berharap lembaga DPR terus membaik dan terus melakukan harmonisasi kepentingan bagi seluruh unsur masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kritik keras terhadap DPR harus tetap didengar. Semoga kualitas DPR terus membaik dari waktu ke waktu. Salah satu caranya, mereka-mereka yang rajin mengritik, ambil bagian dalam percaturan merebut kursi dewan. Semakin besar proporsi orang-orang baik yang masuk, semakin optimal peran yang dimainkan DPR," ujarnya.

"Sebagai lembaga politik, DPR harus melakukan harmonisasi kepentingan dari segenap unsur masyarakat. Mencari zona keseimbangan kepentingan atas dasar rambu-rambu konstitusi. Tidak semua pihak dapat dipuaskan. Selalu ada yang merasa dirugikan karena hasil akhir tidak selalu merupakan maksimisasi dari suatu kepentingan kelompok tertentu," lanjut Hendrawan.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dia meminta kepada seluruh pihak agar hati-hati dalam mengkritik. Jangan menggunakan diksi yang terlalu seram yang dapat menimbulkan pesimistik demokrasi.

"Sebaiknya kita jangan latah menggunakan diksi yang seram-seram untuk mendegradasi demokrasi atau menimbulkan psikologi pesimistik terhadap masa depan," tuturnya.

Diketahui, Polisi menyebut ada WhatsApp Grup (WAG) bernama KAMI Medan yang mengajak rusuh di depan Gedung DPR RI. Adanya grup tersebut menjadi barang bukti polisi untuk menetapkan salah satu anggota KAMI menjadi tersangka.

"KA (Khairi Amri), peran sebagai admin WAG Medan KAMI, Ini kami menemukan dalam satu hand phone, ada WA grup namanya KAMI Medan," ucap Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (15/10).

Menurut Argo, Khairi menghasut anggota grup untuk mengajak rusuh. Dia, mengirim foto gedung DPR dengan tulisan menyebut DPR sebagai sarang pencuri.

"Disampaikan di sini adalah, pertama dimasukkan di WAG ini, ada foto Kantor DPR RI, foto kantor DPR RI dimasukkan di WAG itu, kemudian isinya apa tulisannya? 'Dijamin komplit, kantor sarang maling, dan setan,' di situ ada tulisannya," kata Argo

(eva/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads