Pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Tebo, Jambi, berinisial KH (54), telah mencabuli santriwati-nya sejak Desember 2019. Beragam modus dilakukan KH, salah satunya mengajak santrinya mengaji.
"Ada yang santri sedang sakit perut. Saya bantu dengan seolah-olah mengobatinya. Kemudian, berlanjut dengan korban lain yang modus nya pura-pura mengajar ngaji di salah satu ruangan. Lalu ada juga, modus kesempatan santriwati yang meminjam uang. Tetapi semua korban yang saya ingat, tidak sampai berhubungan badan," kata KH saat dimintai keterangan oleh polisi di hadapan awak media, Kamis (15/10/2020).
Pencabulan terakhir diceritakan KH saat dia berkeliling asrama santriwati saat jam istirahat. Saat KH melihat ke dalam, dia melihat korban tertidur dengan kondisi pakaian sedikit terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat itu nafsu saya timbul karena kesempatan ada. Maka saya melakukan hal yang tidak terpuji kepada santri saya," ujar KH.
KH mengaku menyesal telah mencabuli santrinya. "Saya khilaf, Pak," ujarnya.
Pimpinan pondok pesantren itu ditangkap Rabu (14/10) sekitar pukul 11.00 WIB. Kasat Reskrim Polres Tebo AKP Mahara Tua Siregar mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima 5 orang korban yang melapor atas kasus pencabulan tersebut. "Yang melapor baru 5 orang. Tapi kasus ini terus kita kembangkan," kata Mahara.
Tonton video 'Bejat! Guru Ngaji di Makassar Cabuli 5 Muridnya':