PPP: Hadirnya Prabowo ke AS Dibutuhkan untuk Kerja Sama Alutsista

PPP: Hadirnya Prabowo ke AS Dibutuhkan untuk Kerja Sama Alutsista

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 15 Okt 2020 12:49 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas kesiapan Kemhan dan TNI menghadapi bentuk ancaman keamanan baru di Indonesia, perkembangan Prolegnas dan penyusunan peraturan pelaksana undang-undang negara di bidang pertahanan dan kesiapan TNI dalam pelibatan pengimplementasian tatanan kehidupan baru (new normal).  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Menhan Prabowo Subianto (Muhammad Adimaja/Antara Foto)
Jakarta -

Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) menuai sorotan baik dari dalam maupun luar negeri. PPP menilai lawatan Prabowo ke AS dibutuhkan untuk kerja sama bidang alat utama sistem pertahanan (alutsista).

"Kunjungan Pak Prabowo Subianto ke Amerika Serikat atas kunjungan resmi kenegaraan atas undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Kehadiran Menhan RI ke Amerika sangat dibutuhkan oleh kedua negara, terutama untuk kerja sama di bidang alutsista," kata Anggota Komisi I DPR RI F-PPP Syaifullah Tamliha kepada wartawan, Kamis (15/12/2020).

Menurut Tamliha, Negeri Paman Sam akan rugi jika tak ada kerja sama alutsista dengan Indonesia. Sebab, Indonesia selama ini belanja alutsista dari negara kawasan Eropa.

"Amerika sendiri akan dirugikan jika tidak ada kerja sama tersebut, sebab selama ini kita membeli alutsista dari negara kawasan Eropa dan Rusia. Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif membutuhkan keseimbangan pembelian dan investasi alutsista dengan Amerika," ucapnya.

Soal sorotan dari sejumlah lembaga pegiat hak asasi manusia (HAM) ke Prabowo, menurut Tamliha, itu tak tepat. Tamliha percaya jika ada kesepakatan kerja sama alutsista, senjata itu tak digunakan di luar tujuannya.

"Tidak pada tempatnya sejumlah pegiat HAM di Amerika untuk menolak Menhan RI dalam kehadirannya, sebab jika terjadi deal kerja sama bidang alutsista, maka senjata tersebut tidak akan digunakan militer Indonesia untuk pelanggaran HAM," ucapnya.

Lebih lanjut, Tamliha yakin Amerika membutuhkan Indonesia, terutama terkait pergerakan China di Laut China Selatan. Hal itu untuk menjaga keseimbangan di kawasan Pasifik.

"Undang-Undang TNI yang ada sekarang lebih menjadikan TNI hanya berkutat di bidang pertahanan, sementara tugas keamanan ABRI di zaman Orde Baru telah diberikan kepada kepolisian. Saya yakin, Amerika membutuhkan Indonesia dalam kerja sama Indo-Pasifik, terutama mengantisipasi manuver Tiongkok di Laut Cina Selatan," imbuhnya.

Sebelumnya, media ternama AS, The New York Times, menyoroti kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke Pentagon. New York Times menulis bahwa Prabowo baru bisa kembali ke AS setelah dua dekade dilarang masuk ke negara itu.

Selain itu, Amnesty International Indonesia bersama lembaga lainnya menyoroti rencana kunjungan Prabowo ke AS. Amnesty dkk menyurati Menlu AS terkait kunjungan Prabowo.

(rfs/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads