Begal Bermodus Operasi Yustisi Beraksi, Ini Ciri Satgas COVID-19 yang Asli

Begal Bermodus Operasi Yustisi Beraksi, Ini Ciri Satgas COVID-19 yang Asli

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 14 Okt 2020 21:49 WIB
Ilustrasi Begal
Ilustrasi (Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Polisi berhasil mengungkap aksi begal bermodus operasi yustisi di Bengkulu. Dalam melancarkan aksinya, komplotan itu mengaku sebagai Satgas COVID-19 dan menyetop korban saat berkendara. Lantas, bagaimana caranya membedakan antara satgas COVID-19 yang asli dan bukan?

"Kalau operasi yustisi selama ini pakai tanda peringatan, ada semacam rambu itu bertuliskan operasi yustisi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2020).

Awi menjelaskan bahwa Satgas COVID-19 merupakan personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP. Saat bertugas, mereka selalu membawa berbagai macam rambu yang berkaitan dengan operasi yustisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian di sana (operasi yustisi) ada tadi saya sampaikan TNI, ada Polri, ada Satpol PPk dan stakeholder lainnya," sebut Awi.

Untuk itu, lanjut Awi, masyarakat pun patut curiga ketika terjaring razia operasi yustisi, namun tak melihat unsur personel gabungan. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati selama berpergian.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak ada unsur-unsur itu (personel gabungan) patut diduga, jadi masyarakat hati-hati di jalan," ujarnya.

Seperti diketahui, Polda Bengkulu menangkap dua orang, FA dan FB, yang diduga melakukan aksi begal di Bengkulu. Mereka diduga melakukan aksinya dengan modus operasi yustisi dari Satgas COVID-19

"Pelaku membegal korbannya dengan modus berpura-pura sedang menjalani operasi yustisi penegakan protokol kesehatan COVID-19 dengan menyasar korban remaja yang tidak menggunakan masker saat berkendara," kata Direskrimum Polda Bengkulu, Kombes Teddy Suhendyawan, di Bengkulu, Rabu (14/10).

Teddy mengatakan FA dan FB diduga memberhentikan korban yang tidak memakai masker lalu berpura-pura menanyakan KTP korban. Setelah itu, pelaku menodongkan pistol ke korban dan memaksa menyerahkan barang berharga milik korban.

"Jadi pelaku ini mengaku menjadi anggota Satgas COVID-19 dengan modus melakukan razia masker. Pelaku telah melancarkan aksinya di 15 tempat TKP berbeda," ujar Teddy.

(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads