PT Pertamina (Persero) mendorong para santri di Kabupaten Cilacap untuk menjadi kekuatan ekonomi negeri dalam wadah Santripreneur Indonesia. Kegiatan yang dilakukan selama 2 hari tersebut, para peserta ditargetkan mampu mengembangkan potensi wirausaha di masing-masing tempat tinggal sekaligus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
"Harapannya melahirkan para santri sekaligus entrepreneur baru yang sukses di tiap daerah serta mampu menghadapi kondisi apapun, baik di masa maupun pasca pandemi. Kami juga mengapresiasi keterlibatan BUMN seperti Pertamina dan BNI dalam program ini," imbuh Inisiator sekaligus Dewan Pembina Santripreneur Indonesia, Ahmad Sugeng Utomo dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).
Kegiatan berupa Training of Trainer yang dilaksanakan pada 10 hingga 11 Oktober kemarin ini mengusung tema Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Digital di Masa & Pasca Pandemi COVID-19 dan mengambil tempat di Atrium Premiere Hotel Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Ahmad mengatakan di masa pandemi COVID-19 kali ini, memang tidak dapat dipungkiri pemberdayaan ekonomi masyarakat mengalami penurunan. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan akan ada kekuatan untuk membangun ekonomi di Indonesia.
"Maka Santripreneur Indonesia dengan spirit 'Dari Santri Untuk Negeri' memiliki cita-cita menjadi suatu kekuatan untuk membangun ekonomi di negeri Indonesia yang ujungnya adalah kesejahteraan umat," jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rahman yang membuka kegiatan ini menyambut kegiatan tersebut dengan antusias mengingat besarnya potensi ekonomi berbasis komunitas di pondok pesantren khususnya di Kabupaten Cilacap.
"Ketika para santri digerakkan, maka setelah mereka lulus bukan hanya menjadi karyawan namun juga mampu menjadi pengusaha, dan menularkan ke santri-santri lain untuk menjadi entrepreneur handal," ujarnya.
Sementara itu salah seorang peserta Lina Sofi,mengakui acara ini sangat bermanfaat bagi santri karena ilmu bisnis dinilai sangat penting.
"Bagi santri, ilmu bisnis ini sangat penting. Sebagian besar santri keluar dari pesantren terjun ke masyarakat kalau tidak menjadi petani ya pedagang. Maka sangat penting hadirnya santripreneur untuk membuka pengetahuan santri soal bisnis dan melek teknologi," katanya.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Imam Tobroni, CSR & SMEPP Officer Pertamina RU IV Cilacap Dian Kuswardani, dan Setyo Adi Pranowo selaku pimpinan BNI Cilacap.
Diikuti 30 peserta yang terdiri dari santri aktif, alumni maupun santri yang memiliki sumbangsih bagi pesantren, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di antaranya penggunaan masker & face shield, pengaturan jarak tempat duduk, dan fasilitas cuci tangan.
(ega/ega)