Aksi mahasiswa menolak omnibus law UU Cipta Kerja di kantor Gubernur Riau membubarkan diri dengan tertib. Mahasiswa bubar lantaran merasa kecewa alat pengeras suara Wakil Gubernur Riau Edy Natar tak terdengar ketika menerima aspirasi.
Aksi yang dimulai dari pukul 15.00 WIB itu lalu membubarkan diri pada pukul 17.30 WIB, Selasa (13/10/2020). Mahasiswa melakukan demo dengan tertib tanpa kekerasan apa pun.
Mereka dengan sabar menunggu ditemui pihak Pemprov Riau. Awalnya mereka ingin aspirasinya didengar langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar. Namun, karena Gubernur ada halangan, mereka ditemui Wagub Edy Natar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mendatangi mahasiswa yang berada di luar pagar. Kehadirannya mendapat sambutan hangat. Mahasiswa menyerahkan isi tuntutan mereka kepada orang nomor dua di jajaran Pemprov Riau itu.
Edy diminta membacakan surat pernyataan mereka. Saat pembacaan surat inilah ihwal kekecewaan mahasiswa. Sebab, suara Edy tidak terdengar dengan baik.
Suara megafon itu pun seperti kehabisan baterai. Saat itu mahasiswa memberikan pengeras suara lain. Namun suara itu hanya terdengar di bagian depan.
Baca juga: 3 Alasan Buruh Tak Mau Demo di Jakarta |
Mahasiswa meminta ulang pembacaan aspirasi mereka dengan mikrofon yang lebih keras lagi. Mahasiswa minta Edy menggunakan mikrofon milik kepolisian.
Karena merasa tak ada respons, mahasiswa akhirnya membubarkan diri. Wagub Riau pun meninggalkan lokasi.
(cha/idn)