Duh! Sudah 6 Minggu, 94 Daerah Ini Tak Bergeser dari Zona Oranye Corona

Duh! Sudah 6 Minggu, 94 Daerah Ini Tak Bergeser dari Zona Oranye Corona

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 13 Okt 2020 16:56 WIB
Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito
Prof Wiku Adisasmito (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat ada 94 kabupaten/kota yang berada di zona oranye. Zonasi tersebut tidak berubah selama 6 minggu berturut-turut.

"Karena setiap pekannya kabupaten/kota di zona oranye selalu bertambah jumlahnya, maka perhatian kami berikan lebih pada kabupaten/kota dengan zona oranye dan tanpa perubahan 6 minggu berturut-turut. Ini terdapat 94 kabupaten dan kota," kata juru bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers di YouTube BNPB Indonesia, Selasa (13/10/2020).

Sebanyak 94 kabupaten/kota di zona oranye ini terdapat di beberapa provinsi di Indonesia. Wiku mengatakan ada sejumlah provinsi yang memiliki kabupaten/kota terbanyak yang berada di zona oranye.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yaitu Sumatera Utara ada 12 kabupaten/kota dan ada Jawa tengah dengan 11 kabupaten/kota, Jawa Timur dengan 11 kabupaten/kota," katanya.

94 daerah zona oranye per 13 Oktober 2020 (Foto: Tangkapan layar YouTube BNPB)Sebanyak 94 daerah masuk zona oranye per 13 Oktober 2020 (Tangkapan layar YouTube BNPB)

Selain itu, dari 94 kabupaten/kota, 12 di antaranya berpotensi untuk berpindah ke zona kuning, yaitu:

ADVERTISEMENT

1. Rejang Lebong
2. Kota Madiun
3. Lamongan
4. Kota Yogyakarta
5. Gunung Mas, Kalimantan Tengah
6. Donggala, Sulawesi Tengah
7. Buton, Sulawesi Tenggara
8. Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
9. Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
10. Kota Ternate, Maluku Utara
11. Sinjai, Sulawesi Selatan
12. Maybrat, Papua Barat

Sementara itu, ada 3 kabupaten/kota yang berpotensi berpindah ke zona merah. Tiga kabupaten/kota tersebut ialah Langsa di Aceh, Pasaman Barat di Sumatera Barat, dan Karanganyar di Jawa Tengah.

"Mohon agar diperhatikan kota-kota ini supaya tidak berpindah menjadi zona merah," kata Wiku.

Lebih lanjut, Wiku meminta seluruh daerah yang berada di zona oranye tidak berpuas diri dan terus berupaya meningkatkan tracing, testing, dan treatment (3T). Dia mengingatkan, zona oranye juga merupakan zona berbahaya dan berisiko terjadi penularan COVID-19.

"Apabila terus dibiarkan tanpa penanganan yang signifikan, maka wilayah ini berpotensi untuk menjadi berpindah menjadi zona merah. Jangan terlena dan jangan lengah. Target penanganan COVID-19 ini adalah seluruh wilayah dapat berubah menjadi zona hijau. Artinya tidak ada kasus baru di wilayah tersebut selama 4 minggu berturut-turut dan angka kesembuhannya mencapai 100%," paparnya.

"Hal tersebut bukanlah tidak mungkin untuk dicapai. Kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan seluruh lapisan masyarakatnya adalah kunci dalam penanganan COVID-19 di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," sambung Wiku.

(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads