Ditolak Aliansi Pemuda Cinta Damai, KAMI Bakal Tetap Deklarasi di Riau

Ditolak Aliansi Pemuda Cinta Damai, KAMI Bakal Tetap Deklarasi di Riau

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Selasa, 13 Okt 2020 11:56 WIB
Sejumlah tokoh nasional deklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Lapangan Tugu Proklamasi. Din Syamsuddin-Gatot Nurmantyo hadir di acara itu.
Ilustrasi deklarasi KAMI (Ari Saputra/detikcom)
Pekanbaru -

Sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai menolak rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Meski ada penolakan, KAMI menyatakan akan tetap menggelar deklarasi di Riau.

"Deklarasi ini bisa saja dalam bentuk diskusi. Kita kan tidak menggelar aksi demo. Karena kan negara menjamin ada kebebasan untuk masyarakat, untuk rakyat berkumpul dan menyatakan pendapat. Ini kan demo, bukan demo, deklarasi ini, kita sebut acara silaturahim," kata Presidium KAMI Riau, Erwan, saat dimintai konfirmasi, Selasa (13/10/2020).

Dia mengatakan deklarasi KAMI Riau rencananya digelar pada 16 Oktober 2020. Namun dia belum menjelaskan detail lokasi deklarasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presidium KAMI Riau lainnya, Muhammad Khalid Maulana Nawali Loembang Tobing, mengatakan UUD 1945 menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul. Dia menyebut tak ada kelompok yang boleh melarang kelompok lainnya dalam menyatakan pendapat.

"Bahwa Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Juga dinyatakan dalam UU tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum maupun Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia, siapa pun tidak boleh menekan, memaksa, atau melarang orang lain untuk tidak mengeluarkan pikirannya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Khalid menyebut KAMI adalah gerakan moral dari berbagai elemen masyarakat. Dia mengatakan KAMI hadir untuk memberi kritik hingga mengawasi berbagai bentuk penyimpangan.

"Naif dan merupakan suatu kesalahpahaman jika ada yang menuduh KAMI memecah belah rakyat dan menimbulkan keresahan di masyarakat," ujarnya.

Dia malah menuding pihak yang menuduh KAMI memecah belah masyarakat adalah kelompok yang didanai pihak tertentu. Menurutnya, pihak tersebutlah yang hendak memecah belah rakyat.

"Apakah KAMI yang memecah belah rakyat ataukah kelompok-kelompok penolak KAMI, yang patut diduga direkayasa, bahkan didanai pihak tertentu, yang justru memecah belah rakyat? Perbedaan pandangan, pendapat, dan pemikiran merupakan fitrah manusia sebagai karunia Allah SWT dan sesuatu yang biasa serta wajar dalam iklim demokrasi," tuturnya.

Sebelumnya, Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai (APRCD) menolak rencana deklarasi KAMI. Bila deklarasi tetap dilaksanakan, aliansi ini akan membubarkan secara paksa.

"Deklarasi KAMI hanya berpotensi menimbulkan kegaduhan dan perpecahan di tengah warga Riau yang majemuk juga harmonis yang sedang sedang fokus menghadapi pandemi COVID-19," kata Ketua APRCD, Fandi, saat menggelar jumpa pers di Pekanbaru, Minggu (11/10).

"Bila nantinya KAMI tetap hadir di Riau dalam bentuk apa pun, Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai akan mengusir secara paksa," pungkas Fandi.

(cha/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads