5 Instruksi Jokowi Tiru Provinsi Ini Kendalikan Pandemi

Round-Up

5 Instruksi Jokowi Tiru Provinsi Ini Kendalikan Pandemi

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 13 Okt 2020 06:38 WIB
Layar memperlihatkan Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya  pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/HO/Kemenlu/wpa/aww.
Presiden Jokowi (Foto: ANTARA FOTO/KEMENLU)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kasus penularan virus corona baru (COVID-19) di Indonesia menurun dibandingkan global. Jokowi memberikan sejumlah instruksi demi terus menekan angka kematian COVID-19.

Instruksi itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas dengan Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Senin (12/10/2020).

Jokowi menyampaikan kabar gembira dengan memaparkan data terbaru perkembangan kasus Corona di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jokowi, rata-rata kasus COVID aktif di Indonesia ini 19,97 persen lebih rendah dari rata-rata kasus aktif COVID di dunia yang mencapai 22,1 persen.

Jokowi lantas menyebutkan sejumlah provinsi yang dulu angka penularan virusnya cukup tinggi tetapi kini sudah lebih baik. Jokowi pun meminta provinsi-provinsi prioritas yang sebelumnya sudah ditetapkan tidak lengah.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar 2 minggu ke depan diprioritaskan penanganan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional, salah satunya di DKI Jakarta.

Jokowi menekankan agar seluruh elemen masyarakat tetap harus waspada karena masih ada pekerjaan rumah (PR) mengenai angka kematian COVID-19.

Berikut 5 instruksi Jokowi tiru provinsi ini kendalikan pandemi:

Kasus Aktif Corona Lebih Rendah dari Global

Jokowi menyebut kasus aktif Corona di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan.

"Data yang saya terima per 11 Oktober, rata-rata kasus COVID aktif di Indonesia ini 19,97 persen. Saya kira bagus karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID kasus aktif dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik," ujar Jokowi.

"Dan juga lebih baik dari rata-rata kasus aktif kalau kita lihat di 27 September 2020 yang mencapai 22,46 persen. Jadi penurunannya kelihatan sekali, dari 22,46 menjadi 19,97," imbuh Jokowi.

Angka Kesembuhan Sudah Lebih Baik

Jokowi menyoroti angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia.

Menurutnya, angka yang diterimanya juga lebih baik dari rata-rata dunia.

"Juga rata-rata kesembuhan, ini per 11 Oktober mencapai 76,48 persen. Dan ini sudah lebih baik dari rata-rata kesembuhan dunia mencapai 75,03 persen. Sudah lebih baik," kata Jokowi.

Jokowi berpesan agar standar pengobatan COVID-19 terus ditingkatkan. Mengenai angka kematian, disebut Jokowi, masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia sehingga harus bisa diperbaiki lagi.

"Karena itu, angka rata-rata kesembuhan harus terus diperbaiki, terus ditingkatkan dengan meningkatkan standar pengobatan, baik di RS, ICU, maupun tempat-tempat isolasi," ujar Jokowi.

Tekan Terus Angka Kematian Corona

Jokowi meminta angka kematian akibat Corona di Indonesia yang masih di atas rata-rata dunia agar bisa terus ditekan

"Dan kita juga sudah bisa menekan angka rata-rata kematian, meski masih di atas dunia, di 3,55 persen. Ini lebih baik dibandingkan 2 minggu lalu, di 3,77 persen," kata Jokowi.

Rata-rata angka kematian akibat Corona di dunia adalah 2,88 persen. Jokowi memberikan tugas besar agar angka kematian di Indonesia terus ditekan.

"Namun masih lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia di 2,88 persen. Saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata-rata angka kematian di sini bisa ditekan terus," tegasnya.

Jatim dan Sulsel Bisa Jadi Contoh Provinsi Lain Kendalikan COVID

Jokowi meminta seluruh provinsi di Indonesia terus menekan angka kasus positif COVID-19 di wilayahnya. Pemerintah daerah diminta terus menyampaikan pentingnya mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Yang penting menekan terus kasus-kasus positif dengan terus menyampaikan pentingnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan," kata Jokowi.

Jokowi lalu mencontohkan Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang pengendalian COVID-19 di daerahnya mengalami perbaikan. Dia meminta provinsi-provinsi lain meniru keberhasilan dua wilayah itu dalam mengendalikan COVID-19.

"Saya mencatat dari angka-angka yang ada, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan perbaikan pengendalian COVID. Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi meminta jajarannya terus memonitor secara ketat 8 provinsi prioritas. Pengetesan hingga pelacakan, lanjutnya, harus terus diperbaiki.

12 Wilayah Penyumbang Kasus Corona Jadi Prioritas

Jokowi memaparkan 12 kabupaten/kota/kotamadya yang menyumbang 30 persen kasus aktif virus Corona (COVID-19). Wilayah terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.

Dari 12 wilayah yang disebut, lima di antaranya di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Sisanya berada di Kota Ambon, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Padang, dan Kota Pekanbaru.

"Saya juga minta 2 minggu ke depan diprioritaskan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional, yaitu Kota Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur," kata Jokowi.

Halaman 2 dari 3
(aan/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads