Saat Para Orang Tua Kaget Anaknya Terciduk Polisi di Demo Omnibus Law

Saat Para Orang Tua Kaget Anaknya Terciduk Polisi di Demo Omnibus Law

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 09 Okt 2020 22:08 WIB
Para oran tua datang menjemput anak-anaknya yang terjaring mau ikut aksi
Para orang tua datang menjemput anak-anaknya yang terjaring ketika hendak ikut aksi. (Matius Alfons/detikcom)
Jakarta -

Ratusan pelajar terjaring polisi saat hendak ikut aksi demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja di DPR. Para orang tua pun kaget setelah mengetahui anaknya berada di kantor polisi.

Salah satu orang tua pelajar, Dewi, mengaku baru dengar kabar anaknya diamankan polisi pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Dia mengaku kaget lantaran anaknya tidak pulang semalaman.

"Dia nggak bilang ke mana-mana sih, dia cuma bilang mau anterin temennya kemarin jam 8 pagi, saya tahunya dia WhatsApp bilang di sini, jam 8 an pagi tadi nelpon," kata Dewi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (9/10/2020).

Dewi menceritakan, berdasarkan cerita anaknya, saat itu anaknya hendak mengeluarkan motor dari Gambir. Namun tiba-tiba saja diciduk oleh polisi.

"Dia (ditangkap) di Gambir, jadi cerita dia posisinya lagi mau ambil motor malah diangkut langsung, dia nggak di jalan, mau ambil motor mau pulang justru," ucapnya.

Dia pun tidak tahu alasan anaknya diamankan polisi lantaran teman-teman anaknya berhasil kembali ke rumah.

"Maksudnya temen-temennya bisa keluar, nggak tahu dia doang yang keambil, sama temennya itu, kondisinya saat ini aman dia," ujar Dewi.

Dia juga menyebut anaknya sempat dipukul oleh petugas kepolisian.

"Dipukul dia, dipukul sama polisi katanya, ada WhatsAppnya kok," imbuhnya.

Dia pun berjanji akan mengawasi anaknya ke depannya. Dewi sebenarnya pasti melarang anaknya jika tahu ingin melakukan demo.

"Iya lah pasti dijaga lagi, ke depannya pelajaran buat dia juga kalau ada yang demo-demo gini jangan sampai ikut-ikutan karena nggak ada efek bagusnya juga buat dia, belum waktunya juga dia ikut-ikutan begini, kan baru kelas II SMA, usia 16 tahun," jelasnya.

Sementara itu, Nuni, tante salah satu pelajar yang diamankan, mengaku kaget mendengar kabar keponakannya. Menurutnya, keponakannya izin futsal, namun tidak kembali.

"Mau futsal awalnya, izin awalnya mau futsal sama temen-temen. Terus enggak balik ke rumah," sebutnya.

Saat ini pun pihak kepolisian memutuskan untuk melepaskan anak-anak yang terlibat ricuh. Namun syaratnya, mereka harus dijemput orang tuanya dan berjanji tidak akan melakukan ricuh lagi.

(maa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads