Generasi Muslim Menyikapi Perubahan Dunia

Kolom Hikmah

Generasi Muslim Menyikapi Perubahan Dunia

Aunur Rofiq - detikNews
Jumat, 09 Okt 2020 06:11 WIB
Aunur Rofiq
Foto: Ilustrasi: Zaki Alfaraby/detikcom
Jakarta - Perubahan dunia yang dimulai dari Revolusi Industri pada tahun 1780-an telah diciptakan mesin uap, sehingga memungkinkan transportasi berkecepatan tinggi dan produksi masal di pabrik-pabrik. Inilah yang disebut Revolusi Industri Pertama. Pada tahun 1870-an dimulai penggunaan listrik, minyak dan baja secara luas.

Perubahan ini mendorong ditemukannya bola lampu, telegraf dan mesin pembakaran. Pada masa ini disebut sebagai Revolusi Industri kedua, yang tentu telah mengubah sikap dan cara hidup pada masa itu. Peradaban terus bergulir dan pada tahun 1980-an yang sudah masuk pada Revolusi Industri ketiga disebut juga Revolusi Digital. Di masa ini penemuan-penemuan yang ada merupakan penyempurnaan pada masa sebelumnya, seperti peningkatan komputasi dan robotika yang amat pesat.

Pada tahun 2016, Klaus Schwab telah mengenalkan frasa Revolusi Industri keempat atau disebut 4IR di World Economic Forum di Davos - Klosters, Swiss. Adapun yang mendasari masa ini adalah kemajuan dalam komunikasi dan keterhubungan. Teknologi memiliki potensi yang besar untuk menghubungkan miliaran manusia ke jejaring dunia maya, sehingga secara drastis meningkatkan efisiensi bisnis dan membantu meregenerasi lingkungan alam melalui pengelolaan aset yang lebih baik.

Bagaimana generasi muda muslim bersikap dalam kondisi dunia yang berubah sangat pesat?

Penulis mengajak mengingat kembali ketika wahyu pertama kali turun pada Nabi Muhammad SAW, yakni ayat 1-5 surat al-Alaq pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Allah berfirman, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (al-Alaq : 1-5 ).

Makna bacalah, membaca sampai mengerti suatu ilmu pengetahuan, dan mengamalkan (menerapkan), syukur bisa melakukan ijtihad sehingga bisa menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi manusia. Yang mesti dihindari generasi muda adalah, hanya mengikuti tidak pernah memelopori, hanya menukil dan tidak pernah berkreasi, hanya menghafal dan tidak pernah berfikir.

Boleh menggunakan pemikiran orang lain, namun berbuatlah sesuatu yang inovatif (menemukan sesuatu) yang akan menciptakan nilai tambah. Menjadi boros jika membeli kendaraan mewah meski mampu secara finansial, namun negeri ini baru mampu memproduksi sepeda motor. Dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan pengajaran terhadap apa-apa yang kita tidak diketahui, maka makin bersemangatlah untuk mencari tahu atas pengetahuan yang luas di muka bumi ini, tentu pilihlah ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa maslahat.

Negeri ini relatif subur, sehingga menjadikan sektor pangan dan ikutannya menjadi sangat potensial. Wahai, generasi milenial pelajari dan temukan hal-hal baru di bidang bioteknologi dan aplikasikan agar negeri ini tidak perlu membeli pangan, sayuran dan produk hortikultura dari negara lain.

Dalam masa 4IR ini akan ditandai dengan munculnya terobosan teknologi di sejumlah bidang, termasuk robotika, kecerdasan buatan, nano teknologi, komputasi kuantum, bioteknologi, internet of thing (IoT), percetakan 3D dan kendaraan otonom ( autonomous vehicles ). Di sini peranan generasi muda Muslim bisa aplikasikan penguasaan iptek pada bidang-bidang tersebut di atas. Kemampuan nano teknologi dan bioteknologi di bidang perawatan kesehatan dan pangan, kedua bidang ini sangat dibutuhkan dalam masa-masa mendatang.

Negeri ini kaya dengan plasma nutfah terbesar dunia setelah Brazil, sehingga sumber bahan baku melimpah untuk produk-produk herbal (kesehatan) maupun bahan pangan. Dengan penguasaan biotek dan nano teknologi akan dimungkinan proses herbal tersebut bisa menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Pangan dan hortikultura yang sampai saat ini kita masih impor, artinya peluang pasar bidang ini untuk kebutuhan domestik terbuka.

Semoga generasi muda Muslim tergugah untuk mengisi dan berkontribusi dalam masa Revolusi Industri ke empat (4IR) serta membuktikan bahwa orang Indonesia mampu berbuat untuk sesama.

Aunur Rofiq

Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia )

Sekjen DPP PPP 2014-2016 (erd/erd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads