Terbangkan Ratusan Layang-layang Batik, Kemendes Pecahkan Rekor Dunia

Terbangkan Ratusan Layang-layang Batik, Kemendes Pecahkan Rekor Dunia

Nurcholis Ma'arif - detikNews
Selasa, 06 Okt 2020 20:39 WIB
Kemendes PDTT pecahkan rekor lewat layang-layang
Foto: Kemendes PDTT
Jakarta -

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar rangkaian peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2020, yaitu Gebyar Layang-layang Batik (Gelatik) tahun 2020 dengan tema 'Dari Pendamping Desa, Untuk Indonesia'. Gelatik merupakan aksi penerbangan layang-layang batik.

Penerbangan layang-layang batik ini dilakukan secara daring dan serentak di 297 Kabupaten/Kota di 33 provinsi dengan melibatkan 315 tim dengan perkiraan melibatkan lebih dari enam ribu peserta yang merupakan Tenaga Pendamping Profesional Desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan Pendamping Profesional Desa di semua tingkatan menunjukkan prestasi yang membanggakan dan luar biasa bagi kepentingan melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa melalui Gelatik 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak membayangkan para pendamping desa memberikan kejutan yang luar biasa dengan menerbangkan layang-layang di tempat terbanyak di 297 Kabupaten/Kota di 33 provinsi dengan melibatkan 315 tim," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/10/2020).

Doktor Honoris Causa dari UNY ini berharap Gelatik menjadi event tahunan dan menetapkan tanggal 2 Oktober menjadi Hari Gelatik Desa. Ia mengatakan tahun depan pun bakal diberikan gelar juara bagi para peserta Gelatik nantinya.

ADVERTISEMENT

"Ini momentum bagus karena batik tidak belum hilang dari bumi Nusantara karena batik merupakan warisan nenek moyang kita yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Peninggalan Budaya Dunia Tak Benda karena memiliki filosofi yang sangat mendalam," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Pada acara yang sama, Abdul Halim bersama Nyai Lilik Umi Nashriyah dengan Plt Sekjen Taufik Madjid dan Pejabat Eselon I dan II beranjak untuk memulai proses penerbangan layang-layang berbatik.

Ia yang mengenakan topi motif batik dan sarung tangan warna hitam kemudian menerbangkan layang-layang batik itu setelah sebelumnya Nyai Lilik yang melepaskan layang-layang tersebut. Meski cuaca sedang terik, Abdul Halim terlihat sangat menikmati menerbangkan layang-layang itu.

Setelah puas menerbangkan layang-layang itu, Mantan Ketua DPRD Jombang itu kemudian melepaskannya ke udara. Plt Sekjen Taufik Madjid dan Pejabat Eselon I seperti Dirjen PKP Harlina Sulistyorini, Dirjen PDTU Aisyah Gamawati dan sejumlah pejabat lainnya juga terlihat menikmati menerbangkan layang-layang batik ini di tengah cuaca yang cukup terik.

Setelah itu, Triyono dari Museum Rekor Indonesia melakukan verifikasi untuk Gelatik 2020 ini sesuai dengan Visi Misi Museum Rekor Dunia Indonesia, yaitu pembudayaan Indonesia harus terus digelorakan. Triyono mengatakan, Gelatik 2020 ini tidak bisa dimasukkan dalam kategori pemecahan rekor Indonesia.

"Jangan malu dengan budaya kita sendiri karena itu merupakan identitas kita. Hasil verifikasi Museum Rekor Dunia Indonesia menyatakan jika ini telah pecahkan Rekor Dunia dengan kategori Siaran Langsung Menerbangkan Layang-layang secara daring di tempat terbanyak," kata Triyono.

(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads