Broadcast selebaran 'STM Bergerak' beredar di media sosial. Dalam selebaran disebutkan massa STM menolak Omnibus Law UU Cipta Tenaga Kerja akan melakukan aksi di depan Gedung DPR, Rabu (7/10) besok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Tidak benar. Nggak ada kok itu, nggak ada. Aman-aman," kata Kombes Yusri Yunus ketika dihubungi wartawan, Selasa (6/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Yusri memastikan pihaknya tetap akan melakukan pengamanan di depan DPR besok untuk mengantisipasi adanya unjuk rasa. Dia menyebutkan personel gabungan baik dari Polda, Polres hingga TNI masih siaga di lapangan.
"Ya sama kita sampaikan kemarin. Kita siap-siap, iya. Bahwa ini dipastikan aman dan kondusif," jelasnya.
Selain itu, Yusri juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, baik dari elemen buruh maupun mahasiswa untuk menahan diri tidak melakukan demo di tengah pandemi virus Corona yang masih tinggi di Jakarta.
"Kita imbau nggak ke mana-mana, jangan turun. Jangan jadi klaster baru. Masyarakat juga kan mengharapkan jangan ada demo-demo, jangan menganggu kamtibmas, jangan menganggu arus lalu lintas. Makanya selebaran-selebaran janganlah, nggak benar itu," ungkap Yusri.
Pesan berantai itu beredar di media sosial. Dalam unggahan yang beredar di media sosial tersebut, tertulis "STM Bergerak #TOLAKOMNIBUSLAW #MOSITIDAKPERCAYA."
Pesan berantai berupa gambar itu merupakan ajakan panggilan unjuk rasa kepada seluruh siswa STM di Jabodetabek. Selebaran itu menyebutkan, demo akan digelar pada Rabu (7/10) mulai pukul 13.00 WIB di depan Gedung DPR RI.