Ketum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan sebanyak 19 hotel disiapkan untuk penanganan COVID-19. Total ada 3.511 kamar yang tersedia untuk pasien OTG dan tenaga kesehatan (nakes).
"Di Jakarta ini total untuk menangani akomodasi bagi tenaga kesehatan dan OTG itu total ada 19 hotel sementara waktu yang sudah dimasukkan di dalam list Kemenparekraf, karena pendanaan untuk anggarannya itu dari Kemenparekraf. Jadi ada 19 hotel dengan 3.511 kamar," kata Hariyadi di U Stay Mangga Besar, Jln Kartini Raya, Sawah Besar, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2020).
Hariyadi mengatakan 12 dari 19 hotel bagi nakes dan pasien OTG di Jakarta saat ini sudah terisi, dengan rincian 9 hotel untuk pasien OTG dan 3 khusus untuk nakes. Sementara itu, ada 7 hotel yang belum digunakan dan masih menunggu arahan Satgas Penanganan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Sebanyak 7 hotel belum digunakan) karena tergantung dari permintaan Satgas, jadi kan tergantung kebutuhan kalau memang naik kasusnya akan dikirim," ujar Hariyadi.
Hariyadi menyatakan sudah menyiapkan tambahan hotel apabila terjadi peningkatan pasien kasus Corona di Jakarta.
"Kalau kasusnya bertambah maka langsung ditambah, tapi Jakarta sudah siap tambahan," jelas Hariyadi.
Update Corona RI 6 Oktober: Tambah 4.056, Positif 311.176:
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akhirnya memberi ruang adanya isolasi mandiri bagi orang tanpa gejala (OTG) virus Corona (COVID-19) di rumah. Namun, ada beberapa persyaratan ketat, termasuk tidak berada di lingkungan padat penduduk.
Awalnya Ariza menyebut banyak penularan Corona di masyarakat karena OTG yang menjalani isolasi mandiri tidak disiplin. Karena itu, Pemprov menginginkan adanya isolasi terpusat.
"Karena adanya penularan di pemukiman, disebabkan isolasi mandiri, karena banyak isolasi mandiri tapi jarak dekat dengan rumah lainnya. Kemudian, karena ada lingkungan komunitas dan sebagainya, itulah Pak Gubernur (Anies Baswedan) mengusulkan kepada Pak Presiden (Joko Widodo) langsung, ada isolasi terpusat atau terkendali. Alhamdulillah ada dukungan Pak Presiden," ujar Ariza saat dihubungi, Sabtu (3/10).