Di Banten, HNW Ungkap Latar Belakang di Balik Lahirnya Pancasila

Di Banten, HNW Ungkap Latar Belakang di Balik Lahirnya Pancasila

Angga Laraspati - detikNews
Selasa, 06 Okt 2020 10:56 WIB
Hidayat Nur Wahid
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai Pancasila tidak sulit untuk dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini dikarenakan Pancasila telah digali dari masyarakat Indonesia dan dirumuskan oleh bapak-bapak bangsa Indonesia.

"Pancasila lahir dari bangsa Indonesia sehingga memahami Pancasila sesungguhnya tidak rumit dan melaksanakan Pancasila juga tidak sulit," kata HNW dalam keterangannya, Selasa (6/10/2020).

Hal tersebut disampaikan HNW saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di Cilegon, Banten, Senin (5/10) yang bekerja sama dengan Ikadi Kota Cilegon dan menghadirkan narasumber anggota MPR dari Fraksi PKS Jazuli Juwaini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasila, lanjut HNW, telah disiapkan oleh bapak bangsa yang terdiri dari tokoh ulama, tokoh NU, Muhammadiyah, Masyumi dan tokoh-tokoh lainnya. Sehingga wajar bila Pancasila dilaksanakan guna menjaga NKRI dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

"Di antara mereka yang terlibat menyiapkan Pancasila adalah para tokoh bangsa, termasuk juga dari umat Islam. Maka tidak mungkin Pancasila menghadirkan mudharat," tutur HNW.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, HNW mengungkapkan Pancasila juga memiliki kata atau ungkapan bahasa Arab di dalam sila-silanya. Di antaranya adalah kata adil, musyawarah, yang diadopsi dari bahasa Arab menjadi kosa kata bahasa Indonesia.

"Pancasila tidak menggunakan bahasa Inggris, atau Perancis, atau bahasa Sansekerta. Tetapi menggunakan bahasa Indonesia yang dipahami rakyat Indonesia," imbuhnya.

HNW juga menuturkan ada tiga tokoh dari Banten yang juga terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan menyiapkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Ketiga tokoh tersebut adalah Prof. Dr. Husein Djajadiningrat, Maria Ulfah Soebadio, dan Ki Fatah Hasan.

Dari latar belakang tersebut, Pancasila menjadi mudah dipahami dan dilaksanakan dengan baik dan benar. HNW mencontohkan sila pertama yang jika dilaksanakan dengan baik maka akan ada penolakan soal paham komunisme, atheisme, liberalisme, dan LGBT karena tidak sesuai dengan sila pertama Pancasila.

"Begitu pun tidak terjadi vandalisme yang dilakukan seorang pemuda di Tangerang yang melakukan corat-coret, menyobek Al Qur'an. Sebab, pasti dia tidak paham Pancasila," ungkapnya.

Di sisi lain, HNW mengajak warga Banten untuk tampil di garda depan membela Pancasila apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap ideologi negara itu.

"Dengan memahami latar belakang Pancasila, warga Banten bisa maju ke depan untuk mengoreksi bila ada penyimpangan terhadap Pancasila," pungkasnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads