PT Pertamina (Persero) menyiapkan struktur Satuan Tugas Tender dan Negosiasi Investor/Contractor (Satgas TNIC), untuk memastikan tender, negosiasi proyek strategis dan penjajakan investor dapat berjalan lebih cepat dan simultan. Satgas ini merupakan gabungan antara Tim Investasi Holding Tim Investasi Subholding terkait dengan Komite Investasi pada Dewan Komisaris.
SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menjelaskan pembentukan Satgas TNIC tersebut dibentuk sesuai dengan hasil rapat bersama Direksi dengan Dewan Komisaris untuk mengakselerasi proyek strategis Pertamina dari hulu, kilang maupun hilir migas, khususnya dalam proses tender, negosiasi dan penjajakan kerjasama dengan mitra nasional maupun internasional.
Agus menuturkan Satgas tersebut melibatkan Dewan Komisaris dan Direktur Utama Pertamina dibantu oleh Komite Audit dan Internal Audit sebagai Dewan Pengawas. Sedangkan Dewan Pelaksana dipimpin oleh Direktur Strategi, Portofolio & Pengembangan Usaha (SPPU), dibantu oleh Direktur Keuangan dan Direktur Utama Subholding Hulu Refinery & Petrochemical, serta melibatkan Komite Investasi pada Komisaris.
"Pada tingkat operasional, Satgas juga diperkuat oleh Tim Kerja dan Tim Pendukung di tingkat manajemen yang akan menjalankan fungsi dan peran sesuai arahan dari Dewan Pengawas dan Dewan Pelaksana," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/10/2020).
Lebih lanjut, Agus menjelaskan dengan adanya Satgas TNIC, nantinya akan memangkas proses pengambilan keputusan, di mana Holding Subholding dan organ Komisaris akan secara bersama-sama melakukan proses pemilihan mitra strategis.
Tim ini, lanjut Agus, juga akan mengkaji rencana strategic partnership untuk Blok Rokan, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 1923 K/10/10/MEM/2018 yang menyebutkan Pertamina wajib bekerja sama dengan mitra (Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap) yang memiliki kemampuan di bidang hulu migas sesuai kelaziman bisnis sebelum alih kelola pada tanggal 8 Agustus 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karenanya Pertamina akan mulai melakukan penjajakan dan ditargetkan sudah memiliki daftar calon mitra strategis pada akhir tahun 2020 ini," jelas Agus.
Sementara itu, terkait dengan pengembangan kilang, Tim Satgas juga akan memastikan kerja sama dengan mitra-mitra strategis, nantinya Pertamina dengan mitra strategis secara bersama-sama akan melakukan pengembangan kilang, termasuk pada pengembangan Olefin TPPI.
"Dengan hadirnya Satgas, diharapkan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh komponen perusahaan akan lebih efektif dan efisien, sehingga pengambilan keputusan akan lebih cepat, dan didapatkan mitra strategis maupun investor dalam negeri maupun internasional yang kompeten dan kredibel. Prosesnya pun akan lebih terbuka, karena melibatkan pengawasan ketat Dewan Komisaris dan Direksi," pungkasnya.