Presiden PKS yang baru, Ahmad Syaikhu, menegaskan partainya tetap memilih sikap sebagai oposisi. Peneliti dari CSIS, Arya Fernandes, mengatakan pilihan untuk tetap berada kubu oposisi itu dinilai bisa meningkatkan suara PKS.
"Menurut saya, dugaan saya PKS akan dapatkan keuntungan dengan posisi sebagai oposisi. Mereka akan dapat pengaruh dari pilihan sebagai oposisi di tengah partai sekarang yang sebagian besar di pemerintahan. Saya kira, dugaan saya akan meningkatkan suaranya dengan memilih posisi oposisi," kara Arya saat dihubungi, Senin (5/10/2020).
Arya mengatakan selama ini PKS memang dikenal sebagai partai yang memiliki kebijakan yang kerap kontra dengan pemerintah. Bahkan ia memprediksi semangat oposisi PKS di bawah Ahmad Syaikhu akan semakin kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya saya kira kebijakan PKS belakangan ini punya posisi, misal di omnibus law mereka beda, UU Perpu pemerintah soal keuangan di masa pandemi dia juga beda beberapa kebijakan itu dia akan lanjutkan kebijakan yang kontra-pemerintah. Ini jadi penting ya, untuk kepentingan politik 2024," sebutnya.
"Saya kira ke depan semangat oposisinya semakin menguat karena dia ingin mengambil intensif, dia akan ambil posisi yang berbeda dengan posisi partai yang lain," lanjutnya.
Selain itu, Arya menilai faktor Ahmad Syaikhu bakal memberikan dampak cukup signifikan terhadap kondisi internal PKS. Sebab, Ia mengatakan Ahmad Syaikhu sejak awal PKS sudah mempunyai kontribusi besar dalam membangun infrastruktur dan pengkaderan partai.
"Pak Ahmad Syaikhu ini saya kira elit PKS yang sejak awal punya kontribusi besar dalam bangun infrastruktur partai dan bangun pengkaderan internal. PKS akan memperkuat pengkaderan internal dan secara kelembagaan, saya kira akan fokus pada beberapa isu yang awalnya di perjuangkan PKS. Isu partai profesional, partai dakwah dan saya kira isu brand PKS sebagai partai dakwah akan kembali dikembangkan," kata Arya.
Sebelumnya, PKS resmi mengumumkan susunan kepengurusan baru masa khidmat 2020-2025. Habib Salim Segaf Aljufrie terpilih lagi sebagai Ketua Majelis Syura (MS) PKS, sedangkan Ahmad Syaikhu ditunjuk sebagai Presiden PKS menggantikan Mohamad Sohibul Iman.
Proses pemilihan Pengurus PKS masa bakti 2020-2025 berlangsung pada sidang Musyawarah Majelis Syura PKS di Bandung, Senin (5/10/2020). Selain Ahmad Syaikhu jadi Presiden PKS, PKS menunjuk Habib Aboe Bakar Alhabsyi sebagai Sekretaris Jendral menggantikan Mustafa Kamal.
Setelah ditetapkan sebagai Presiden PKS, Ahmad Syaikhu berterima kasih kepada Mohamad Sohibul Iman. Ia juga berbicara posisi partai saat ini.
"Sikap politik PKS tetap istiqomah bersama rakyat menjadi kekuatan oposisi mengawal dan mengawasi jalannya roda pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Meskipun PKS di luar pemerintahan, PKS berkomitmen menjadi partai yang siap turun tangan menyelesaikan berbagai permasalahan yang membebani rakyat. PKS akan hadir sebagai bagian dari solusi bukan bagian dari masalah," kata Syaikhu.
Simak video 'Rekam Jejak Ahmad Syaikhu Jabat Presiden PKS':