Kondisi TNI dan Polisi yang Dibacok Pria di Luwu Timur Sulsel Kritis

Kondisi TNI dan Polisi yang Dibacok Pria di Luwu Timur Sulsel Kritis

Reinhard Soplantila - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 19:22 WIB
Sertu Ismail Karaeng masih dalam perawatan usai jadi korban pembacokan.
Sertu Ismail Karaeng (Reinhard/detikcom)
Luwu Timur -

Seorang prajurit TNI Sertu Ismail Karaeng (41) dan satu anggota Polri Bripka Satriadi Laga Saputra (35), di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang menjadi korban pembacokan telah dievakuasi ke RSUD I Lagaligo, Wotu. Kondisi keduanya kini kritis.

"Kondisinya (Ismail dan Satriadi) bisa dibilang kritis, cuma tadi masih sadar," ujar Kapolres Luwu Timur AKBP Indratmoko kepada wartawan, Senin (5/10/2020).

Bripka Satriadi Laga Saputra (35) usai mendapatkan penanganan.Bripka Satriadi Laga Saputra (35) usai mendapatkan penanganan. (Reinhard/detikcom)

Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan oleh pihak medis di rumah sakit, terdapat sejumlah luka di bagian tubuh dari kedua aparat keamanan tersebut. Untuk Sertu Ismail Karaeng, diketahui menderita luka bacok parang di bagian leher dan telah menjalani operasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban (Sertu Ismail) sudah selesai dioperasi. Dari Sertu Ismail alami luka bacok di leher sebelah kiri, di bawah telinga. Luka bacoknya lima sentimeter (cm) dan kalau panjangnya kurang-lebih 18 cm," sebut Indratmoko.

Sementara itu, Bripka Satriadi mengalami luka sayat di tangan dan patah kaki akibat parang yang ditebas pelaku mengenai sepatu korban. Kanit Provos Polsek Wotu itu juga telah mendapatkan penanganan di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Tadi waktu ditinggal sudah diambil tindakan. Kaki yang sebelah kanan patah karena diparangi, tapi kena sepatunya. Saking keras (ayunan parang) patah tulang. Tapi ada luka sayat di tangan sebelah kiri, kena luka tebas," jelas Indratmoko.

Sebelumnya, pria di Luwu Timur bernama Riska (36) ditembak mati polisi. Polisi terpaksa mengambil tindakan tegas karena pelaku menyerang secara membabi buta terhadap orang di sekelilingnya menggunakan parang.

"Pada saat dilakukan penangkapan tersangka melakukan perlawanan kemudian anggota melakukan tindakan tegas terukur terhadap tersangka untuk melumpuhkan. Pada saat dibawa ke RSUD Wotu tersangka meninggal dunia karena kehabisan darah," ujar Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko, pada Senin (5/10).

Peristiwa itu terjadi di Desa Tarengge Timur, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, pagi tadi. Riska kabur usai membacok.

(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads