Fase pertama ibadah umroh mulai dibuka pada 4 Oktober 2020. Protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat untuk para jamaah selama menjalani ibadah umroh. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 atau virus Corona.
Pemerintah Arab Saudi pun sudah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengatur pergerakan jamaah selama di Masjidil Haram. Presiden Umum Urusan Dua Masjid Suci mengatakan kepada ArabNews bahwa beberapa skenario telah diadopsi untuk mengatur pergerakan jemaah di dalam Masjidil Haram selama musim umroh tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skenario pertama, jemaah umroh akan melakukan ritual umroh secara spiral dari luar hingga dalam Masjidil Haram dan pada skenario kedua jemaah akan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 50 orang didampingi oleh pengawas.
Kementerian mengatakan bahwa tahap pertama akan berjalan selama 13 hari dan pada tahap kedua akan dikeluarkan izin untuk sholat di Masjidil Haram, sedangkan pada tahap ketiga umat Islam dari luar Kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah.
Pihak Kerajaan menekankan kesiapan Masjidil Haram untuk menerima jamaah umroh, sebuah rencana terintegrasi yang akan dikembangkan untuk musim umroh ini agar bisa melayani jamaah dan memastikan keselamatan mereka.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers jarak jauh yang diadakan baru-baru ini oleh kepresidenan. Pada kesempatan itu Wakil Presiden Urusan Administrasi dan Keuangan Dr. Saad bin Mohammed Al-Mohaimeed mengatakan bahwa kerajaan telah merekrut lebih dari 1.000 karyawan untuk melayani para jamaah di Masjidil Haram.
Pihak Kerajaan telah mengambil langkah proaktif dengan menjamin perkembangan kerja, peningkatan kinerja dan pelatihan. "Karyawan akan bekerja sesuai shift untuk melayani 2.000 jamaah dengan 125 supervisor di setiap shift. Pengawas dari kepresidenan dan Kementerian Haji dan Umrah akan bekerjasama dan berkoordinasi untuk mengatur massa." ujar Saad.
Sementara itu, Wakil Presiden Bidang Pelayanan dan Teknis Masjidil Haram, Mohammed bin Musleh Al-Jabiri mengatakan bahwa kamera termal akan dipasang di gerbang, jamaah akan dilarang membawa makanan dan minuman ke Masjidil Haram, jarak sosial antara jamaah umrah dan penggunaan layar sentuh publik tidak akan diizinkan.
Wakil presiden studi dan proyek arsitektur, Sultan Al-Qurshi mengatakan bahwa dua jalur telah ditetapkan untuk tawaf, di mana setiap kelompok yang terdiri dari 100 jamaah akan diberi waktu 15 menit untuk melakukan tujuh putaran tawaf. Dengan pola ini dalam 15 jam waktu yang dialokasikan memungkinkan 6.000 jamaah untuk melakukan tawaf.
Ada juga kemungkinan jalur tawaf dibuat menjadi tiga. Di mana 150 jemaah akan diberi waktu 15 menit untuk melakukan tawaf. Sehingga untuk 6.000 jamaah umroh bisa selesai dalam 10 jam.
(lus/erd)