.webp)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia akan memasuki musim hujan awal Oktober ini. Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta mengatakan, dirinya sudah meminta jajarannya mengantisipasi.
"Alhamdulillah, Polres Pelabuhan Tanjung Priok beserta polsek jajaran sudah siap mengantisipasi curah hujan yang tinggi," kata Ahrie kepada wartawan, Sabtu (3/10/2020).
Ahrie memaparkan, dirinya sudah meminta jajarannya melakukan pengecekan kesiapan peralatan SAR. Selain itu jajarannya juga diminta lebih siap untuk melakukan penanganan apabila terjadi banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu ada atensi khusus, saya meminta semua untuk lebih siap melakukan langkah-langkah penanganan mengingat saat ini sedang pandemi COVID-19. Selain itu, peralatan juga sudah dicek dan dalam kondisi baik serta siap digunakan." jelasnya.
 Foto: Satgas penanganan banjir jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Priok (ist) |
Ahrie menyebut, dampak banjir akan lebih berat jika terjadi di masa pandemi COVID-19. Misalnya jika terjadi banjir, kemampuan masyarakat menerapkan protokol kesehatan seperti di pengungsian akan menurun.
"Karena itu, antisipasi sejak dini sangat diperlukan. Penerapan protokol kesehatan, physical distancing juga harus terus kita terapkan karena ini juga menjadi atensi Presiden Jokowi dan Kapolri," ujar dia.
Ahrie kemudian menjelaskan sejumlah upaya yang telah dilakukan. Jajarannya telah melakukan monitoring zona rawan banjir di sekitar wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Ahrie, sejauh ini terdapat sejumlah lokasi yang rawan banjir. Masing-masing Polres Pelabuhan Tanjung Priok 1 titik, kawasan Muara Baru 7 titik, Polsek kawasan Sunda Kelapa 7 Titik.
"Telah dilakukan juga kegiatan pelatihan kepada petugas satgas banjir berupa simulasi langkah-langkah evakuasi dan penanggulangan korban banjir dalam menghadapi bencana. Selain itu koordinasi antar stakeholder dalam pelibatan personel gabungan ke dalam satgas banjir di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Priok juga sudah dilaksanakan," jelas dia.
Selain itu, lanjut Ahrie, dirinya juga telah membentuk satgas situasi khusus penanganan banjir gabungan dengan stakeholder di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Di antaranya yang terlibat, Kolinlamil, Lantamal III, Pelindo, Kesyahbandaran, Bea Cukai, Otoritas Pelabuhan dan sejumlah kelompok swadaya masyarakat peduli banjir.
"APD lengkap dan masker serta sarung tangan sudah tersedia guna mendukung program protokol kesehatan," jelas Ahrie.
"Apel kesiapsiagaan banjir sudah kami laksanakan. Selain itu kami juga telah melakukan koordinasi dengan BMKG pusat dalam upaya memperketat dan pertajam pemantauan prediksi cuaca ke depan," sambungnya.
Bagi masyarakat yang nantinya terdampak, Ahrie menyebut bisa menghubungi layanan aduan banjir 110 atau layanan polres siaga 24 jam melalui telepon 021-43932424 dan WhatsApp 081318653743. Bisa pula lewat Instagram @polres_pelabuhan_tanjung_priok, Facebook Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Twitter @restatanjungpriok.
Ahrie juga meminta masyarakat juga ikut terlibat aktif dalam pencegahan banjir. "Partisipasi aktif warga sangat berarti, misalnya dengan ikut membersihkan selokan yang tersumbat dan tidak membuang sampah sembarangan," imbuhnya.
(hri/jbr)
