Kecewa Seleksi CPNS Bikin Warga Bakar Kompleks Bupati Keerom Papua

Round-Up

Kecewa Seleksi CPNS Bikin Warga Bakar Kompleks Bupati Keerom Papua

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 21:42 WIB
Massa rusak kantor Bupati Keerom, Papua.
Massa merusak kantor Bupati Keerom, Papua. (Wilpret Siagian/detikcom)
Kabupaten Keerom -

Karena kecewa atas hasil seleksi CPNS formasi 2018, sejumlah massa membakar kompleks kantor Pemerintah Kabupaten Keerom, Papua. Sejumlah orang ditetapkan jadi tersangka.

Unjuk rasa ini terjadi pada Kamis (1/10). Semula aksi berlangsung damai, tetapi sekitar pukul 16.16 WIT, ada sekitar 250 massa yang melempari kaca bangunan Kantor Bupati Keerom dengan batu.

"Massa yang berjumlah kurang-lebih 250 orang itu kemudian melempari kaca bangunan Kantor Bupati dengan batu," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan di Jayapura, Kamis (1/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembakan peringatan dilepaskan polisi, termasuk gas air mata. Polisi juga menggunakan mobil water cannon untuk memukul mundur massa.

Bukannya bubar, massa malah membakar Kantor Disnaker dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK), yang berada di lingkungan kantor Bupati Keerom itu. Motifnya, mereka kecewa atas hasil pengumuman CPNS formasi 2018 yang baru diumumkan di kantor Bupati Keerom.

ADVERTISEMENT

"Perusakan dan pembakaran terjadi akibat massa kecewa terhadap hasil pengumuman seleksi CPNS formasi 2018 yang baru diumumkan di kantor Bupati tersebut," kata Kamal.

Massa rusak Kompleks Kantor Bupati Keerom, Papua.Massa rusak Kompleks Kantor Bupati Keerom, Papua. (Wilpret Siagian/detikcom)

Situasi akhirnya bisa dikendalikan setelah ada personel tambahan dari anggota Dalmas Polda Papua sebanyak 1 SSK. Negosiasi juga dilakukan dengan massa aksi.

"Melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat," ujarnya.

Dampak kejadian ini, sebagian kaca Kantor Bupati Keerom pecah. Sedangkan Kantor Disnaker dan Kantor PMK hangus dibakar massa. Kemudian Jalan Trans Papua yang sempat dipalang massa telah dibuka kembali.

"Kami meminta warga lainnya untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan adanya kejadian ini," ujar Kamal.

Polisi bergerak melakukan pengusutan. Sebanyak 4 orang ditangkap dan 3 di antaranya menjadi tersangka.

"Diamankan kemarin sore, tiga sudah dijadikan tersangka, tadi pagi satu yang waktu dibubarkan dia melakukan perlawanan. Jadi empat orang. Yang (ditangkap) kemarin sudah tersangka, yang pagi masih diperiksa," ujar Kamal saat dihubungi, Jumat (2/10).

Rupanya, pada hari ini, ada massa yang mencoba melakukan aksi dengan memalang jalan Trans Papua usai perusakan di kompleks kantor Bupati Keerom. Enam orang diamankan atas kasus ini.

"Massa kembali mencoba melakukan aksi pada Jumat (2/10) pagi dengan memalang jalan trans Papua yang merupakan ruas jalan utama di Keerom," kata Kapolres Keerom AKBP Baktiar Joko Mujiono saat dihubungi di Jayapura, Jumat (2/10) seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan enam orang yang diamankan tersebut terdiri dari tiga orang terkait perusakan dan pembakaran kantor pemerintah, sedangkan tiga lainnya terkait aksi pemalangan jalan di Arso II.

Dia mengatakan polisi membubarkan paksa massa Arso II dengan melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata.

"Tadi pagi ada aksi palang oleh masyarakat, namun kami berhasil bubarkan dengan melakukan tembakan peringatan dan gas air mata," ujar Joko Mujiono.

Halaman 2 dari 2
(dkp/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads