Surat At Takatsur terdiri dari 8 ayat. Arti At-Takatsur diambil dari ayat pertama yakni saling memperbanyak atau bermegah-megahan.
Menurut tafsir Al Mishbah jilid 15 oleh Dr M Quraish Shihab, mayoritas ulama berpendapat surat At Takatsur adalah surat Makkiyyah. Karena turun berkaitan dengan kasus dua suku di Mekah yang saling berbangga-bangga.
Tema utama Surat At Takatsur adalah kecaman terhadap mereka yang dilengahkan oleh gemerlap duniawi dan kebanggaan atas sesuatu yang fana, sambil mengingatkan tentang kesudahan semua manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata At Takatsur diambil dari kata katsrah atau banyak. Teladan dari At Takatsur menunjukkan adanya dua pihak atau lebih yang bersaing, semua berusaha memperbanyak, seakan-akan sama-sama mengaku memiliki lebih banyak dari pihak lain atau saingannya. Tujuannya adalah berbangga dengan kepemilikannya. Dari sini kata tersebut digunakan juga dalam arti saling berbangga-bangga.
Jadi At-takatsur adalah persaingan antara dua pihak atau lebih dalam hal memperbanyak hiasan dan gemerlapan duniawi, serta usaha untuk memilikinya sebanyak mungkin tanpa menghiraukan norma dan nilai- nilai agama. Yang dikecam oleh ayat ini adalah persaingan yang demikian itu sifatnya dan yang mengakibatkan Al Lahw yakni mengakibatkan seseorang lengah serta mengabaikan hal-hal yang lebih penting.
Disebutkan juga dalam tafsir Al Mishbah, paling sedikit ada tiga ayat yang menggambarkan faktor-faktor yang dapat melengahkan manusia:
1. Angan-angan kosong (QS. al-Hijr [15]: 3).
2. Perniagaan dan jual beli (QS. an-Nur [24]: 3.7).
3. Harta dan anak-anak (QS. al-Munafiqun [63]: 9).
Kelengahan mengantar manusia bersaing tanpa batas sampai-sampai mengantar mereka ke kubur untuk membuktikan betapa besar pengaruh dan betapa banyak jumlah pengikut mereka. Bahkan, mereka menghitung pula orang-orang yang telah mati di antara mereka.
Persaingan itu juga tidak akan berhenti sampai kamu telah menziarahi kubur dalam arti sampai kamu dikuburkan yakni sampai kamu mati. Menumpuk harta atau memperbanyak anak dan pengikut apabila motivasinya adalah persaingan, maka ia tidak akan pernah berakhir kecuali dengan kematian karena yang bersaing tidak pernah puas, selalu saja tergambar di dalam benaknya harta, kedudukan yang lebih tinggi serta pengikut dan pengaruh yang lebih besar dari apa yang telah diperolehnya. Sampai-sampai mungkin saja dia akan menyaingi Tuhan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Fir'aun.
Jika keadaannya sudah demikian, maka persaingan begitu juga kelengahan dan kelalaian baru akan berakhir setelah yang bersangkutan dikebumikan ke kubur.
Persaingan memperebutkan kemegahan duniawi begitu pula memperbanyak anak dan pengikut, tidak akan membawa kebahagiaan dan kepuasan bagi setiap yang terlibat serta tidak mengantar kepada hakikat dan tujuan kehidupan itu sendiri. Kalau kepastian di atas tidak ditemukan atau dialami dalam kenyataan hidup duniawi, maka akan
terbukti kebenarannya dalam kehidupan ukhrawi. Pada ayat 8 Surat At Takatsur juga memperingatkan bahwa kenikmatan apapun bentuknya pasti akan dimintakan pertanggungjawaban.
Berikut surat At Takatsur ayat 1-8:
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ - ١
al-hākumut-takāsur
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ - ٢
ḥattā zurtumul-maqābir
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ - ٣
kallā saufa ta'lamụn
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ - ٤
Summa kallā saufa ta'lamụn
kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ - ٥
kallā lau ta'lamụna 'ilmal-yaqīn
Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ - ٦
latarawunnal-jaḥīm
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ - ٧
Summa latarawunnahā 'ainal-yaqīn
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ - ٨
Summa latus`alunna yauma`izin 'anin-na'īm
kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
Demikianlah penjelasan tentang Surat At Takatsur, Maha Benar Allah dalam segala firman-Nya.