"Tolong sampaikan kepada para kontestan dan timses untuk membagikan sebanyak-banyaknya alat proteksi masker. Tapi beda, bukan masker biasa. Masker dengan ada gambar paslon, nomornya, pesannya apa, 'pilih saya, COVID daerah kita akan aman', misalnya, 'yang PHK tidak ada'. Yang namanya janji boleh saja," kata Tito dalam rapat 'Analisis dan Evaluasi Kampanye Pilkada Serentak 2020', di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (2/10/2020).
Tito mengatakan APK berupa alat pencegahan COVID-19 itu bisa dikemas sedemikian rupa. Menurutnya, pembagian masker ataupun hand sanitizer saat kampanye dapat mendukung pencegahan COVID-19 di Indonesia.
Tito pun mengapresiasi para paslon yang sudah melakukan kampanye tanpa tatap muka. Menurutnya, dengan para paslon yang mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19, publik akan menilai baik pelaksanaan Pilkada 2020.
"Kita apresiasi paslon yang bergerak ke masyarakat sambil membawa layar virtual paslonnya yang bicara. Itu salah satu teknik, teknik lain adalah membagikan masker, bagikan sabun, hand sanitizer, tempat cuci tangan ditaruh di ruang publik dengan gambar paslon dan pesannya," katanya.
"Bisa kita bayangkan pembagian masker secara massal, hand sanitizer secara masal di mana-mana, persepsi publik kepada pilkada ini akan baik dan kita akan temukan pemimpin yang baik juga," sambung Tito.
Tito menuturkan ada 273 paslon yang telah dinyatakan lolos verifikasi pilkada kali ini. Jika sedikitnya setiap paslon dapat membagikan 100 ribu masker untuk masyarakat, Pilkada 2020 dirasa akan aman dari klaster Corona.
"Bayangkan yang sudah lulus 273 pasangan calon, kalau mereka 100 ribu (masker) saja setiap pasangan calon, berarti ada 270 juta lebih ke masyarakat. Itu kurva pasti akan turun kalau masyarakat menggunakannya," katanya. (fas/mae)