DPR Minta Gatot-KAMI Ganti Program: Tahan Deklarasi, Edukasi COVID Saja

DPR Minta Gatot-KAMI Ganti Program: Tahan Deklarasi, Edukasi COVID Saja

Mochamad Zhacky - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 11:30 WIB
Sufmi Dasco Ahmad
Sufmi Dasco Ahmad (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo merasa heran acara tabur bunga di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, 'diganggu'. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta Gatot mengubah dan menahan diri agar tidak menggelar acara deklarasi.

"Ya, saya imbau kepada semua pihak untuk saling menahan dirilah, baik kepada yang kemudian sekarang melakukan deklarasi-deklarasi maupun kemudian yang tidak senang adanya deklarasi-deklarasi," kata Dasco di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Dasco menyarankan agar Gatot maupun Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mengganti program terkait edukasi penanganan virus Corona (COVID-19). Pimpinan DPR dari Fraksi Gerindra itu meminta agar semua elemen masyarakat membantu penanganan pandemi Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir sebaiknya pihak yang deklarasi-deklarasi sekarang ini programnya lebih mengedukasi masyarakat sajalah tentang bagaimana mengatasi pandemi COVID, supaya kita semua bisa saling bahu-membahu membantu," tegas Dasco.

"Kita belum tahu pandemi COVID ini sampai kapan. Tapi perlu kita sama-sama turun tangan, bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat soal pandemi COVID ini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Simak video 'Heboh! Video Pengakuan Demonstran Bayaran Saat Demo KAMI di Surabaya':

[Gambas:Video 20detik]



Diberitakan sebelumnya, acara tabur bunga di TMP Kalibata yang dihadiri Gatot Nurmantyo bersama sejumlah purnawirawan TNI beberapa hari lalu sempat ricuh. Gatot heran apa yang salah dengan kegiatan berziarah.

"Terus apa yang salah pada kami ini, saya ini undangan gitu lho. Jika terjadi seperti itu, kami makin yakin bahwa negeri ini harus diselamatkan karena, kalau nanti 17 Agustus tidak boleh ziarah, 5 Oktober TNI nggak boleh ziarah, Hari Pahlawan nggak boleh ziarah, itu kan penghilangan sejarah, itu berdampak pada membuat gerus jiwa perjuangan anak bangsa ini, karena nggak pernah diajarin, nggak tahu sejarah bangsa," papar Gatot ketika dihubungi, Kamis (1/10).

Namun memang, menurut KAMI, seusai acara tabur bunga tersebut, terselip pernyataan dukungan untuk mereka dari para purnawirawan TNI yang hadir. Hal itu disampaikan oleh salah seorang deklarator KAMI, Ahmad Yani.

"Mereka pendek sekali pernyataannya purnawirawan itu. Menyatakan sikap politik mereka memberikan dukungan penuh karena memiliki kesamaan misi-visi dan kesamaan apa yang akan dibangun oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, jadi memberikan dukungan ke KAMI," kata Ahmad Yani kepada wartawan, Rabu (30/9).

Halaman 2 dari 2
(zak/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads