Anak nelayan di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Zulkifli menggunakan perahu tradisional, katinting, untuk dapat berlayar ke Kota Makassar. Hal itu dia lakukan demi dapat mengikuti seleksi prajurit tamtama TNI Angkatan Laut (AL).
"Saya bercita-cita untuk menjadi prajurit TNI AL karena ingin mengabdi kepada negara melalui laut. Dan juga untuk membanggakan kedua orang tua di kampung, yang kebetulan di kampung saya ini belum ada yang menjadi seorang prajurit TNI AL," kata Zulkifli pada Jumat (2/10/2020).
Seleksi calon prajurit ini berlangsung di Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL (Mako Lantamal) VI Makassar. Jarak rumah Zulfikli dengan lokasi seleksi sekitar 17 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Zulkifli dilihat dan direkam oleh anggota Lantamal VI Makassar pada Kamis (1/10) pagi. Zulkifli terlihat datang dengan menggunakan katinting dan menyandarkan perahu tradisionalnya tersebut di dermaga Layang Mako Lantamal VI.
"Kalau dengan menggunakan perahu, saya bisa lebih cepat sampai di Lantamal VI dengan waktu tempuh kurang-lebih 2 jam saja," jelasnya.
Zulkifli mengaku berlayar pada pagi buta dari Desa Bontomatenne dengan menggunakan kompas alam. Perjuangannya dalam mengikuti seleksi mendapat perhatian panitia seleksi.
Diketahui, Panitia Daerah (Panda) Makassar sedang menyeleksi calon prajurit Tamtama PK Pengawak Kapal Perang dan Marinir Gelombang II Tahun Ajaran 2020 di Lantamal VI Makassar.
![]() |