Jaga Ketahanan Keluarga dengan Memahami 8 Fungsi Keluarga Ini

Jaga Ketahanan Keluarga dengan Memahami 8 Fungsi Keluarga Ini

Reyhan Diandri Ghivarianto - detikNews
Kamis, 01 Okt 2020 18:03 WIB
BKKBN
Foto: BKKBN
Jakarta -

Peneliti Lembaga Demografi Universitas Indonesia Rihlah Romdoniah mengatakan pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi berbagai sektor kehidupan. Anjuran untuk berada di rumah, belajar dari rumah, kerja dari rumah, hingga karyawan 'dirumahkan' menjadi sebab utama melambatnya roda ekonomi.

"Alhasil banyak pencari nafkah yang penghasilannya menurun, bahkan sampai kehilangan pekerjaan. Tentu kondisi ini dapat memicu masalah lainnya, termasuk masalah kependudukan," ungkap Rihlah, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/9/2020).

Rihlah mengungkapkan salah satu masalah kependudukan saat ini adalah perencanaan keluarga. Masalah itu pun dapat menghasilkan beberapa masalah kependudukan lainnya, seperti kualitas Sumber Daya Manusia, menikah muda, melahirkan muda, minim pengetahuan, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari data sensus Penduduk 2010 (SP 2010), terdapat 26% penduduk usia 16-30 tahun, di mana penduduk ini sering disebut dengan generasi Y atau generasi milenial. Generasi ini lahir dan bertumbuh pada masa transisi perkembangan teknologi yang cukup pesat, sehingga memiliki cara pandang dan cara hidup berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya," ungkapnya.

Rihlah mengatakan kondisi keluarga yang berbeda tentunya memiliki masalah berbeda juga, sehingga perlu solusi berbeda. Meskipun demikian, berbagai masalah keluarga sebenarnya dapat diminimalisir ketika setiap pasangan memiliki perencanaan keluarga yang baik untuk mewujudkan ketahanan keluarga.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perencanaan, termasuk dalam perencanaan keluarga. Ketahanan keluarga akan dicapai melalui perencanaan keluarga yang baik, tentunya perencanaan tersebut mengacu pada 8 fungsi keluarga demi mewujudkan ketahanan keluarga," jelasnya.

Rihlah menjelaskan menurut UU No. 10 tahun 1992, definisi ketahanan keluarga adalah kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik material dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri, mengembangkan diri dan keluarganya untuk mencapai keadaan harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin.

"Namun, jika kita melihat kembali salah satu arah rencana strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2020-2024 yaitu meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan integratif sesuai siklus hidup, serta menguatkan pembentukan karakter, seharusnya semua masalah akibat dampak COVID-19 bisa dihindari," imbuhnya

Rihlah mengatakan solusi untuk permasahalan tersebut dapat diwujudkan dengan penguatan pemahaman 8 fungsi keluarga seperti yang disampaikan oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Yang menyatakan keluarga harus mampu menerapkan 8 fungsi keluarga yang semuanya dapat tercakup ke dalam prinsip asah, asih, dan asuh.

Adapun Rihlah juga turut menjabarkan apa saja 8 fungsi keluarga di bawah ini.

Fungsi Agama

Menurut Rihlah, agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, di mana tempat pertama ditanamkannya nilai-nilai ini melalui keluarga. Bagi anak yang baru lahir, agama dalam keluarga merupakan identitas bagi dirinya.

Keluarga akan mengajarkan setiap anggotanya untuk melaksanakan ibadah dengan keyakina penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melaksanakan fungsi agama tentunya tidak boleh mengabaikan toleransi beragama, mengingat cukup beragamnya agama yang ada, khususnya di Indonesia.

"Kepercayaan kepada Tuhan akan menimbulkan keyakinan bahwa seseorang akan selalu dilindungi. Tentu keyakinan semacam ini penting ditengah pandemi yang meresahkan. Keyakinan tersebut, akan memberikan ketenangan bagi setiap anggota keluarga sehingga dapat tetap menjaga ketahanan keluarga," ungkapnya.

Fungsi Sosial Budaya

Rihlah mengungkapkan nilai-nilai budaya yang menjadi panutan perlu ditanamkan pertama kali dalam lingkungan keluarga. Sehingga fungsi sosial budaya dalam keluarga sangat berperan penting dalam membekali anggota keluarga dalam berinteraksi, beradaptasi, hingga bersosialisasi dalam berbagai lingkungan.

Mulai lingkungan sekitar tempat tinggal, lingkungan sekolah, hingga dalam 'lingkungan pergaulan internasional'. "Dengan memiliki nilai budaya, seseorang akan selalu memiliki panduan dalam bersikap dan berperilaku. Setiap tindakan yang diambil akan selalu terarah dan sesuai dengan ada istiadat yang berlaku," ujarnya.

Rihlah juga mengatakan nilai budaya dalam era globalisasi seperti ini penting untuk membentengi sekaligus menjadi parameter keluarga dari nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya kita.

Fungsi Cinta Kasih

Menurut Rihlah, keluarga dapat menjadi wadah ideal untuk menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi cinta kasih dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

"Hal ini menjadikan keluarga sebagai landasan yang kokoh untuk setiap individu dalam mewujudkan kehidupan yang penuh cinta kasih," ungkapnya

Kasih sayang yang dipupuk terus menerus akan melahirkan ikatan batin yang kuat. Saat salah satu anggota keluarga mengalami kesulitan, rasa kasih sayang akan mendorong anggota keluarga lainnya untuk memecahkan kesulitan tersebut.

Rihlah pun mengatakan kondisi yang serba sulit akibat pandemi COVID-19 dapat memicu konflik antar anggota keluarga. "Namun, dengan kuatnya kasih sayang antar anggota keluarga, pencarian solusi akan dilakukan secara bersama-sama sehingga diharapkan dapat memberikan yang terbaik bagi seluruh anggota keluarga," ungkapnya.

Fungsi Perlindungan

Menurut Rihlah, keluarga dapat memberikan perlindungan sebagia tempat bernaung bagi setiap anggota keluarga di dalamnya. Jika keluarga berfungsi dengan baik, maka keluarga akan mampu memberikan fungsi perlindungan bagi anggotanya serta dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

"Keluarga melindungi setiap anggotanya dari tindakan-tindakan yang kurang baik, sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan," ujarnya.

Fungsi Reproduksi

Rihlah mengatakan, menikah di Indonesia sering diasosiasikan dengan memiliki keturunan. Sehingga merupakan suatu hal yang lumrah ketika seseorang menikah, kehadiran keturunan merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu.

"Memiliki anak dengan penuh perencanaan, dapat mewujudkan terciptanya keluarga yang sejahtera. Tentunya dengan kondisi tersebut, keluarga merupakan wadah yang tepat untuk mengembangkan fungsi reproduksi," ungkapnya.

Namun menurut Rihlah, selain tentang harapan mengenai memiliki keturunan fungsi reproduksi dalam keluarga juga berarti secara menyeluruh. Artinya fungsi reproduksi dalam keluarga termasuk seksualitas yang sehat dan berkualitas, serta pendidikan seksualitas bagi anak.

"Fungsi ini menjadi sangat penting agar anak tidak salah langkah dalam menyikapi hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas," imbuhnya.

Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Rihlah berpendapat fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna bahwa keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan proses interaksi dan belajar bersosialisasi serta berkomunikasi secara baik dan sehat. Menurutnya, keluarga harus bisa mensosialisasikan kepada setiap anggotanya tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan orang lain.

"Untuk itu, keluarga merupakan tempat utama dan pertama memberikan pendidikan kepada semua anggota keluarga untuk bekal masa depan," ungkapnya.

Fungsi Ekonomi

Rihlah menyatakan pemenuhan kebutuhan tentu menjadi inti dari kehidupan. Keluarga adalah tempat bertumpu yang diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan.

"Bagaimana mungkin keluarga dapat bertahan, jika kebutuhan ekonominya tidak terpenuhi. Apalagi seperti saat ini, kebutuhan semakin berkembang. Tentu kebutuhan tidak berkisar pada makan minum semata kan?," ungkapnya.

Oleh karena itu, Rihlah mengatakan fungsi ekonomi tentu menjadi hal yang penting dalam menjaga ketahanan keluarga. Lingkungan keluarga dapat menjadi tempat untuk membina dan menanamkan nilai-nilai yang berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan keluarga sejahtera.

"Keluarga sebagai tempat untuk memperoleh kebutuhan seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya serta memberikan dukungan finansial kepada anggotanya," imbuhnya.

Fungsi Pembinaan Lingkungan

Terakhir Rihhlah mengatakan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi setiap anak dalam belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso, dan makro.

Dalam interaksi tersebut, keluarga berperan untuk mengenalkan setiap anggota keluarga dalam bermasyarakat sekitar serta peduli terhadap kelestarian alam. "Dengan berjalannya fungsi fungsi pembinaan lingkungan, keluarga dapat menciptakan lingkungan terbaik bagi generasi masa depan," ungkapnya.

Rihlah pun mengimbau masyarakat untuk bisa mengaktualisasikan 8 fungsi tersebut agar ketahanan keluarga bisa tercapai. "Tak ada yang pernah tahu kapan pandemi akan berakhir dan sampai kapan dampaknya menerpa kita. Oleh karena itu, mengaktualisasikan 8 fungsi keluarga menjadi langkah nyata agar ketahanan keluarga dapat dipelihara sampai kapan pun," pungkasnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads