Jakarta - Asap cair teruji bisa menggantikan formalin. Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Adi Sasono siap melatih ratusan koperasi cara membuat asap cair itu."Dekopin sudah menyiapkan 500 koperasi perikanan, 130 koperasi makanan dan minuman, serta 150 koperasi tahu tempe untuk memproduksi asap cair," kata Adi.Hal ini disampaikan dia dalam penandatanganan kerjasama Dekopin dengan Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu di BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2006).Menurut Adi, pemakaian formalin merupakan masalah ekonomi yang harus diselesaikan dengan pendekatan ekonomi."Dengan memakai
liquid smoke harganya hanya setengah dari harga formalin. Artinya harga
liquid smoke lebih murah," ujar Adi yang juga mantan Menteri Koperasi dan UKM ini.Pada kesempatan yang sama, Ketua Pusat Pengolalahan Kelapa Terpadu Dr Bambang Setiaji menjelaskan,
liquid smoke (asap cair) diperoleh dari asap yang dihasilkan dari pembakaran tempurung kelapa yang didinginkan. Asap cair berbentuk teh yang berwarna pekat."Teknologi ini tidak sukar dan dapat dikembangkan rakyat 100 kg tempurung akan mendapatkan 25 liter asap cair," kata Bambang.Keuntungan asap cair, lanjut dia, intensif pemberian cita rasa, mudah dihilangkan cita rasa, dan antioksidan. Cara penggunaannya pun mudah yakni bahan makanan direndam 15 menit, lalu dioven atau dikeringkan dan bertahan 25 hari. Biaya pembuatan pabrik memakan dana Rp 50 juta untuk daya tahan mesin 10 tahun.Ketua BPOM A Sampurno berkomitmen menyukseskan program tersebut agar terjangkau oleh masyarakat. "Sejak 30 tahun lalu, asap cair ini sudah direkomendasi AS sebagai zat aman pengawet makanan," imbuhnya.
(aan/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini