Pemerintah mengungkapkan ada lima kabupaten/kota yang hingga kini masih belum dapat menurunkan risiko penularan virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Lima kabupaten/kota tersebut dari Tangerang hingga Jakarta Selatan.
"Masih terdapat lima kabupaten/kota yang minggu lalu kami sebutkan, namun belum dapat menurunkan risiko penularannya dari zona merah menjadi zona oranye minggu ini. Lima kabupaten/kota tersebut adalah Kota Tangerang di Banten, Kota Pekalongan di Jawa Tengah, Kota Cirebon di Jawa barat, Jakarta Selatan di DKI, Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/9/2020).
Wiku pun meminta kelima daerah tersebut meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayahnya, sehingga zona risikonya dapat turun menjadi oranye. Zona oranye merupakan zona dengan risiko penularan sedang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mohon agar daerah-daerah ini dapat meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing dan segera menurunkan risikonya agar zonasinya bisa menjadi oranye," ujarnya.
Dia juga meminta kelima daerah tersebut tak segan meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan maupun Satgas Penanganan COVID-19 jika memerlukan. Dengan bantuan tersebut, diharapkan penanganan COVID-19 di wilayah tersebut dapat teratasi.
"Mohon disampaikan agar Kementerian Kesehatan dan Satgas COVID-19 apabila memerlukan bantuan dalam rangka betul-betul dapat menekan risikonya dan memperbaiki penanganan pasien menjadi seluruhnya sembuh," kata Wiku.
Dalam kesempatan itu, Wiku juga mengapresiasi lima kabupaten/kota lain yang berhasil menurunkan zona risiko penularan COVID-19 di wilayahnya. Lima daerah tersebut mulai Probolinggo di Jawa Timur hingga Aceh Selatan, Aceh.
"Terdapat lima kabupaten/kota yang telah berhasil berubah dari zona merah menjadi zona oranye. Kami apresiasi kepada Kota Probolinggo, Lahat di Sumatera Selatan, Aceh Selatan di Aceh, Kotabaru di Kalimantan Selatan, dan Kotawaringin Timur di Kalimantan tengah," ujarnya.
(mae/gbr)