Pemerintah: Okupansi ICU-Isolasi Corona RI di Bawah Standar WHO

Pemerintah: Okupansi ICU-Isolasi Corona RI di Bawah Standar WHO

Tim detikcom - detikNews
Senin, 28 Sep 2020 11:23 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/9/2020). Rakor tersebut membahas penanganan COVID-19 di Indonesia, salah satunya yakni Pemerintah telah menganggarkan Rp3,3 triliun untuk pembayaran uang muka pengadaan vaksin. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan PEN Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menkes Terawan Agus Putranto (kiri). (Hafidz Mubarak A/Antara Foto)
Jakarta -

Pemerintah memaparkan okupansi tempat tidur ICU dan isolasi atau bed occupancy rate (BOR) terkait kasus Corona di Indonesia sebesar 46,29 persen. Angka ini masih di bawah batas yang ditentukan WHO, yaitu 60 persen.

"Dilaporkan secara nasional keterisian tempat tidur ICU dan isolasi secara nasional, bed occupancy rate 46,29 persen. Kapasitas nasional 46.705, yang dipakai 21.619," kata Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto seusai rapat dengan Presiden Jokowi secara virtual, Senin (28/9/2020).

Airlangga memaparkan BOR di 9 provinsi prioritas, di mana hanya DKI Jakarta dan Bali yang sedikit di atas standar WHO. Berikut ini data BOR di 9 provinsi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jawa Timur: 41,8 persen
2. DKI Jakarta: 60,6 persen
3. Jawa Barat: 55,1 persen
4. Jawa Tengah: 40,3 persen
5. Sumatera Utara: 45,0 persen
6. Sulawesi Selatan: 29,4 persen
7. Bali: 61,6 persen
9. Kalimantan Selatan: 33,4 persen
10. Papua: 37,6 persen

Perkembangan penanganan COVID-19 per 28 September 2020.Rasio keterisian tempat tidur ICU dan isolasi terkait kasus Corona di Indonesia. (Foto: Komite Penanganan COVID-19 dan PEN)

"Angka kematian dan kesembuhan COVID-19 relatif sudah baik di mana angka kesembuhan sebesar 73,77% dan setara global, kemudian fatality rate 3,77 persen, angka global lebih bagus sedikit 3,02% dan terus membaik. Active rate 22,46 persen," sebut Airlangga.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, pemerintah menyampaikan strategi pengurangan angka kematian akibat Corona di Indonesia. Pemerintah meningkatkan kapasitas RS, fasilitas isolasi mandiri, hingga perlindungan terhadap kelompok rentan.

"Pemerintah mendorong agar ada strategi pengurangan angka kematian, antara lain tentu peningkatan kapasitas RS, penyiapan fasilitas isolasi mandiri di Wisma Atlet dan hotel untuk OTG, pemisahan kelompok komorbid, perlindungan terhadap kelompok rentan, menolong pasien yang mendapat pertolongan, tidak menunggu kondisi gejala berat kritis," ujar Airlangga yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian.

Selain itu, Presiden Jokowi memerintahkan Kemenkes melakukan audit untuk menjaga keselamatan tenaga kesehatan dari paparan COVID-19. Pemerintah akan meningkatkan perlindungan bagi tenaga kesehatan.

Perkembangan penanganan COVID-19 per 28 September 2020.Strategi pemerintah menurunkan angka kematian akibat Corona. (Foto: Komite Penanganan COVID-19 dan PEN)

"Pertemuan dengan IDI dan kelompok profesi, perlindungan tenaga kesehatan ditingkatkan, dan presiden mengarahkan, baik di RS, dilakukan audit oleh Kemenkes agar menjaga keselamatan daripada tenaga kesehatan dan juga PCR disiapkan untuk tenaga kesehatan," kata Airlangga.

Halaman 2 dari 2
(dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads