Napi bandar narkoba Cai Cangpan masih berkeliaran usai kabur dari Lapas Kelas I Tangerang. Cangphan diketahui melarikan diri hanya bermodalkan alat sederhana, seperti besi dan obeng. Cara ini mirip seperti yang dilakukan tiga napi legendaris dari Penjara Alcatraz, Amerika Serikat.
Mereka adalah John Anglin, Clarence Anglin, dan Frank Morris. Dilansir dari BBC, 25 Januari 2018, ketiganya dijebloskan ke Penjara Alcatraz karena kasus perampokan bank.
Alcatraz merupakan penjara federal yang terletak di sebuah pulau kecil di Teluk San Francisco. Bahkan, Alcatraz diklaim sebagai penjara dengan tingkat keamanan paling ketat di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pada 11 Juni 1962, ketiga tahanan itu membuktikan bahwa Alcatraz--penjara federal yang disediakan untuk yang 'terburuk dari yang terburuk'--juga bisa kecolongan.
Diyakini ketiga narapidana tersebut menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menggali terowongan dari sel mereka menggunakan alat sederhana, yakni sendok runcing yang biasanya mereka gunakan untuk makan.
Mereka mulai melakukan penggalian saat petugas mulai menyetel musik. Cara ini dipakai agar suara aktivitas penggalian itu tersamarkan.
Sebetulnya, ada satu lagi narapidana yang tadinya hendak ikut kabur bersama trio itu, tapi tak sempat.
Setelah berhasil keluar dari penjara, mereka membuat rakit tiup dari jas hujan, berangkat ke air pada suatu malam, dan tidak pernah terlihat lagi.
Bekas penjara Alcatraz itu sekarang menjadi tempat wisata San Francisco yang populer, dengan kunjungan lebih dari satu juta turis setiap tahun.
Sel John Anglin, tempat dia melarikan diri melalui lubang di dinding, adalah salah satu tontonan utama dalam tur tersebut.
Penjara, yang dibangun di atas singkapan batu di tengah teluk, ditutup pada tahun 1963, setahun setelah pelarian ketiga pria tersebut.
Tonton juga 'Detik-detik WN China Kabur dari Lapas Tangerang':
Pelarian itu kemudian diabadikan dalam film '1979 Escape from Alcatraz', yang dibintangi Clint Eastwood.
Cerita para napi itu mirip dengan Cai Cangphan yang kabur dengan memakai alat sederhana, seperti besi dan obeng. Sebelumnya, Cai Cangphan kabur dari Lapas Kelas I Tangerang dengan cara menggali lubang di dalam kamar sel pada Senin 14 September 2020. Lubang tersebut terhubung ke bagian luar Lapas.
Sebuah CCTV di samping gedung Lapas merekam aksi detik-detik Cai Cangphan ketika meloloskan diri dengan keluar dari gorong-gorong. Cai Cangphan perlu waktu 5-6 bulan untuk menggali lubang tersebut dengan besi dan obeng.
Cai Cangphan sebelumnya ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri pada Oktober 2016 di Jalan Raya Prancis, Dadap, Kosambi Timur, Tangerang, dengan barang bukti 135 kg sabu. Dia kemudian ditahan di Rutan Bareskrim Polri bersama 9 tahanan lainnya.
Baca juga: Alcatraz, Pulau Penjara Terseram Dunia |
Beberapa bulan setelah ditahan, tepatnya pada Januari 2017, dia kabur bersama 6 tahanan lainnya. Cai Cangphan dkk kabur dengan cara menjebol tembok kamar sel menggunakan besi. Cai Changphan alias Antoni sendiri saat itu tertangkap kembali pada Sabtu, 28 Januari 2017, di lereng Gunung Wayang, Desa Sukati, Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi.
Pada 17 Juli 2017, PN Tangerang menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Cai. Hukuman mati itu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Banteng pada 27 September 2017.